Readers, Assalamualaikum!
Masa terus berganti. Kecepatan pertumbuhan teknologi dan ilmu pengetahuan sering tidak berbanding lurus dengan kemampuan manusia memfilternya, hal ini berpengaruh pada perubahan perkembangan anak-anak.
Generasi 80,90-an dengan generasi Z jelas berbeda perilaku dan cara menghadapinya. Berbeda pendidikan dan cara bermainnya. Sungguh semuanya berbeda.
Seringkali kita terjebak dengan cara lama. Kita masih menghadapi anak sebagimana kita diperlakukan sebelumnya. Sehingga sering terjadi penyimpangan dan kesalahan cara kita menanggulangi permasalahan.
Di era 90-an, permainan kita semuanya adalah permainan tradisional. Bermain kelereng, bola, petak umpet dan semua permainan yang menghabiskan waktu dan melalaikan. Kita sering kena marah saat magrib tiba masih bermain bola. Saat bel berbunyi kita masih bermain kelereng di belakang sekolah dan lainnya.
Jaman berganti, pola permainan masih sama. Hanya saja dimensinya sudah berbeda. Jika dulu permainan menyita waktu dan membuat kita sering di marahi adalah permainan paling mengasyikkan di jamannya. Sekarang permainan tetap mengasyikkan bagi anak-anak kita. Hanya saja jaman dulu masih tradisional, sekarang permainan sudah di digitalisasi. Semua permainan kita dahulu di program dalam bentuk games online. Gadget.
Lalu bagaimana mengatasinya?
Kita melihat dari sudut pandang kita bahwa games dan gadget adalah sesuatu yang horor dan menakutkan bagi anak-anak kita. Tetapi sebenarnya tidak seseram itu. Kapal bisa mengapung dan menyeberangkan ribuan orang tetapi juga bisa menenggelamkannya.
Begitu juga teknologi. Bisa merusak bisa juga membawa perubahan positif tergantung Bagaimana kita merespon dan mengaturnya. Di satu sisi anak susah diatur, disisi lain kita sadari atau tidak bahwa anak jaman sekarang jauh lebih cepat mengetahui banyak hal di banding kita dahulu.
Readers! Saya tidak dalam arti menghalalkan gadget bagi anak-anak. Tidak sama sekali. Tetapi saya ingin mengatakan bahwa bagaimana kita mengatur dan mendidik anak kita di jaman teknologi ini. Kita tak mungkin membunuh kemajuan teknologi, kitabtak mungkin membiarkan anak kita gagap teknologi dan tentu saja kita tak ingin anak kita menjadi bajingan karena salah dalam penggunaan Teknologi.
Dalam hal ini peran orang sangat besar dan berat. Meskipun masa dan teknologi sudah berubah, sebenarnya Islam memberikan solusi sejak dahulu dan itu tak lekang oleh waktu.