Assalamu'alaikum, Sahabat Beriman
Di lisahkan dalam Kitab 'An-Nawadir' Karya Syekh Syiyabuddin Al Mubarak tentang seorang ulama faqih bernama Abdillah bin Mubarak yang gagal berangkat ke Baitullah tetapi mendapatkan predikat Haji Mabrur.
Ada seorang Ulama di Syiria bernama Syekh Mustafa Bin Sulaiman yang setiap tahun selalu berjihad dan berhaji. Jika Tahun ini berhaji, tahun berikutnya dia akan berjihad dijalan Allah.
Tahun itu, adalah jadwal rutinnya berangkat melaksanakan ibadah Haji. Dari Syiria beliau berangkat ke Baitullah dengan niat ikhlas Lillahi ta'ala. Semua rangkaian ibadah Haji beliau ikuti dengan khusuk dan dalam upaya Taqarrub ilallah. Penuh rasa cinta kepada Allah dan Nabinya.
Namun sepulang beliau dari Baitullah, di tengah jalan beliau berhenti. Menambatkan untanya do sebatang kayu dan beliau tertidur dibawah pohon tersebut. Dalam tidur itu beliau bermimpi.
Dalam mimpinya, Mustafa Bin Sulaiman melihat dua orang bercakap-cakap yang ternyata adalah dua orang malaikat. Keduanya berbicara seakan-akan memberitahu sesuatu kepada Syekh Mustafa Bin Sulaiman.
"Saudaraku, Ketahuilah! Sungguh Allah sudah memberikan Haji Mabrur kepada Hambanya yang bahkan tidak datang kebaitullah. Sementara banyak manusia datang berhaji, tetapi hajinya tertolak!"
"Subhanallah! Siapa hamba yang dimuliakan itu?"
"Dia hanya seorang penjahit sepatu di kota Damaskus!"
Sesaat kemudian, Syekh Mustafa Bin Sulaiman terbangun dari mimpinya. Dia sangat terkejut dan khawatir kalau ibadah hajinya termasuk yang tertolak dan tidak diterima Allah Azza Wajalla. Doa sangat ingin melihat, kesholehan apa yang dilakukan orang itu sehingga mendapatkan haji mabrur tanpa berhaji.
Syekh Mustafa memutar arah perjalananan menuju Damaskus. Beliau mencari pedagang dan penjahit sepatu di kota besar itu. Ternyata ada banyak sekali penjahit sepatu sehingga susah mencari siapa diantara mereka yang pantas mendapatkan predikat Haji Mabrur itu.