Lihat ke Halaman Asli

Yan Baptista

pekerja dan penikmat seni, kartunis, ilustrator & desainer grafis, comedy story writer & teller, sepakbolamania, penyuka film semua genre. suka damai.

Kehangatan Keluarga di Hari yang Dingin

Diperbarui: 9 Maret 2018   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Saya dan istri dikaruniai dua orang anak. Dua-duanya cowok sehingga istri saya menjadi yang tercantik di rumah kami. Seingat saya, setiap kali tanggal 14 Februari, tidak pernah sekalipun kami merayakannya sebagai apa yang orang sebut Hari Kasih Sayang, apalagi saling memberi hadiah coklat antar anggota keluarga. Bagi kami, satu hal yang harus terus diusahakan adalah saling memperhatikan, saling memahami dan saling menerima antar anggota keluarga setiap hari sepanjang perjalanan hidup berkeluarga tanpa mengkhususkan tanggal tertentu dalam satu tahun. Satu-satunya yang sering menerima coklat ketika tanggal 14 Februari tiba adalah anak pertama saya: Bhimo, yang duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Ia mendapat banyak hadiah 'coklat Valentine' dari teman-teman ceweknya di sekolah. Dan yang paling banyak makan coklat tentu saja anak saya yang bontot dan masih kelas satu SD: Kresno, yang hobi makan.

Hujan di hari Rabu 14 Februari 2018 itu seakan tak kunjung berhenti dari pagi hari. Menjelang sore memang agak mereda tapi menjelang malam melebat kembali. Sore menjelang malam itu saya sudah berada dalam Commuter Line untuk pulang menuju rumah. Kemacetan lalu lintas kota Jakarta yang semakin parah memutuskan saya untuk menggunakan Commuter Line sebagai transportasi saya pergi-pulang kantor dua tahun belakangan ini. Lebih cepat, walau setiap hari penumpangnya selalu padat.

Turun dari Commuter Line di stasiun, saya melanjutkan perjalanan pendek menuju rumah dengan menggunakan ojek online. Sial tak dapat ditolak, hari itu saya harus berhujan ria bareng abang driver ojek online. Walau sudah berjas hujan namun tetap saja air hujan membuat saya basah dan menggigil kedinginan setiba di rumah.

Seusai mandi dan berganti pakaian, saya, istri dan kedua anak cowok saya berkumpul di ruang depan. Cuaca cukup dingin walau hujan sudah mereda dan menyisakan gerimis-gerimis tipis.

Tanggal 14 Februari, yang orang bilang Hari Kasih Sayang itu, kita ngumpul di depan tv, berpindah dari satu channel ke channel lain tanpa ada acara yang benar-benar ditonton, hm...sungguh anyep kata wong jowo.

Ah, tiba-tiba terbersit ide untuk memesan makanan favorit kita sekeluarga yang murah meriah: martabak telor spesial tiga telor! Dimakan hangat-hangat tentulah nikmat. Apalagi sekarang ada layanan pesan makanan online yang membuat kita tak perlu bersusah payah keluar rumah.

Jadilah tak lama kemudian, di malam gerimis hujan itu kita berempat menikmati momen kehangatan keluarga dengan menyantap martabak telor spesial tiga telor plus teh manis hangat sambil menonton animasi Jepang berjudul The Cat Returns yang membuat kita kerap terpingkal-pingkal. Sepertinya ini penghayatan dengan level paling minim untuk sebuah Valentine Day. Tetapi momen ini cukup berkesan bagi kami. Sudah semestinya setiap hari adalah Hari Kasih Sayang, dimana setiap anggota keluarga selalu berusaha memberikan perhatian yang terbaik bagi istri, suami, ibu, ayah, adik ataupun kakak sebagai wujud kasih dan sayang.

Ndilalah, bertambah lagi momen kehangatan keluarga kami malam itu ketika tiba-tiba AC di rumah kami entah kenapa ngadat dan tidak berfungsi. Yah, inilah 'kehangatan' dalam arti sesungguhnya. Duh, siap-siap kipas-kipas menangkal kegerahan sepanjang malam sampai saatnya tidur nih .....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline