Mungkin kalau dari judul atau tema diatas, sudah bisa tertebak ya kita mau bahas apa kali ini? Yes, pembahasan kita kali ini tentang "teman" dengan macam-macamnya. Sebelum kita mulai pembahasan kali ini, aku mau announce untuk kalian yang suka mampir ngintip ke Blog aku ini, kalian bisa kok comment and follow aku di Blog ataupun di Youtube, atau di Instagram semuanya dengan nama "yana ependi".
Semua yang akan kita bahas ini berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah aku rasakan dan pernah aku jalani, setiap ada kesempatan untuk belajar, aku akan belajar semaksimal mungkin termasuk pada setiap kejadian yang terjadi dalam hidupku. Jadi aku bukan pakarnya, aku hanya mencoba sharing pengalaman hidupku yang lumayan kompleks ini hehehe.
Oke, biasanya di usia remaja, dimana usia ini merupakan usia terpenting dalam proses pertumbuhan baik fisik, mental, ataupun emosi. Karena pada usia ini, manusia remaja mulai berkembang dan membutuhkan pengakuan dalam kehidupan sosial, membangun pertemanan untuk sekedar eksis disekolah, melatih kepercayaan, dan masih banyak lagi. Namun, tak dapat dipungkiri, pada usia ini pula latihan mengontrol emosi dapat dilakukan. Biasanya ujian latihan emosi ini kebanyakan tentang pertemanan.
"MACAM-MACAM TEMAN" yang pernah ada dikehidupan ku kali ini adalah :
1. Teman biasa
Teman biasa? kok biasa? maksudnya? Yap. ini adalah tipe teman yang benar-benar hanya sekedar mengenalnya dan biasanya untuk say hallo pun sangat jarang dilakukan.
2. Teman musiman
Hubungan teman musiman ini biasanya terjadi ketika kita sedang menghadiri atau mengikuti sebuah acara ataupun kejadian, yang dimana dari hubungan ini bisa berlanjut seterusnya menjadi teman yang sangat akrab, atau bisa sebaliknya, hanya pada acara itu menjadi dekat, dan seterusnya akan mulai menjauh dan menghilang, hanya beberapa waktu saja untuk say hallo.
3. Teman Jahat
Tipe teman ini sangat tidak bisa dideteksi secara langsung, berbeda dengan musuh, tipe ini sangat lebih jahat dibandingkan musuh. karena tipe teman ini hanya memanfaatkan kita dan selalu menyusahkan kita, semua kata-katanya bisa 80% adalah kebohongan, semua ceritanya bisa ia karang sedemikian rupa untuk memengaruhi kita dan memanfaatkan kita. Saran ku ketika kita berada diposisi ini, kita harus mendengarkan kata-kata orang lain ataupun pendapat orang tentang dia, sepertiku, aku telah banyak dimanfaatkan dan untungnya aku selalu mendengarkan pendapat orang tua tentang kehidupan, sampai aku sadar bahwa aku dimanfaatkan.
4. Teman Baik