Lihat ke Halaman Asli

Yana Saphira

Everyday is a learning process

Kanre Jawa, Kue Basahnya Orang Makassar

Diperbarui: 1 November 2021   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Masjid 99 Kubah Makassar

Hampir 5 (lima) tahun berada di tanah Makassar membuat saya penasaran apakah orang Jawa (Sunda/Jawa) dan orang Makassar memiliki hubungan kekerabatan yang dekat? 

Sebagai orang yang tumbuh besar di tanah Jawa, saya mengalami apa yang disebut culture shock saat berada di kota Makassar.  Betapa sangat berbeda logat serta Bahasa yang saya temui bahkan ada yang hampir-hampir saya tidak mengerti apa yang diucapkan atau dimaksud.

Di Makassar sendiri ada berbagai logat dan Bahasa namun umum ditemui adalah Bahasa Makassar dan Bugis.  Alhamdulillah sebagian besar penduduk di sana menggunakan Bahasa Indonesia dengan logat Makassar atau Bugis terutama jika mengetahui bahwa lawan bicara adalah perantau seperti saya.

Dari segi Bahasa memang terasa sangat  asing tapi untuk mendapatkan makanan dengan cita rasa yang sesuai lidah orang Jawa, ternyata tidaklah sulit.

Banyak sekali jenis kuliner dan kue tradisional yang sama atau mirip dengan yang ada di Pulau Jawa, namun berbeda penamaannya;

sebagai contoh :

  •  Singkong di Jawa, disebut ubi di Makassar.  Ubi goreng dan sop ubi adalah makanan berbahan singkong, bukan ubi manis.
  • Ubi disebut Ubi jalar (manis) 
  • Klepon disebut onde-onde atau umba-umba
  • Pastel terkenal dengan sebutan jalangkote.  Jalangkote biasa dimakan dengan kuah sambal, sedangkan pastel dengan cabe rawit atau sambal kacang
  • Nagasari (kue pisang) disebut roko-roko unti.  Roko-roko artinya bungkus (kue yang dibungkus daun pisang)
  • Kue bugis disebut roko-roko cangkuning
  • Martabak diartikan sebagai martabak telur (martabak asin)
  • Martabak manis disebut sebagai terang bulan (tidak disebut sebagai martabak)

Diantara jenis kue-kue di atas, ternyata Onde-onde atau yang biasa kita sebut klepon memiliki makna yang sangat mendalam bagi orang Makassar.  Jika seseorang menempati rumah baru atau memiliki kendaraan baru maka biasanya akan ditagih : "onde-onde",  yang artinya: "ditunggu undangan syukurannya", kurang lebih demikian.

Adalah sebuah tradisi nenek moyang orang Bugis yang disebut anyorong lopi yaitu tradisi pembuatan kapal phinisi dimana sebelum diturunkan kapalnya ke laut pada malam hari di atas kapal phinisi dilakukan ritual anyorong lopi  yaitu membaca doa dan menyajikan beragam jenis makanan termasuk Umba-umba ini.

Sehingga kemudian si kue onde-onde atau juga umba-umba ini merupakan kue wajib pada setiap acara syukuran.

Lama kelamaan saya mulai berpikir bahwa sebenarnya ada hubungan kekerabatan antara orang Jawa, khususnya Jawa Barat dengan orang Makassar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline