Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Adu Kuat Dua Jenderal, Kelincahan Kader, dan Militansi Simpatisan di Pilgub Jateng 2024

Diperbarui: 3 September 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilsutrasi kotak suara Pilkada dari kompas.com

Orang-orang bilang pemilihan gubernur Jawa Tengah kali ini adalah perang bintang. Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Luthfi berhadapan dengan Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa untuk menempati kursi Jateng 1. 

Kalau menang Lutfhi akan jadi polisi pertama yang jadi gubernur Jateng. Kalau Andika yang menang kandang banteng akan punya gubernur ke-4 berturut-turut dari PDIP sejak 1998.

Dari coretan diatas kertas Andika kalah unggul dari Luthfi karena faktor jabatan aktif dan dukungan parpol. Namun, Andika adalah kader PDIP dan Luthfi bukan kader parpol mana pun. Kalau PDIP berhasil menggerakkan militansi kader dan simpatisannya ke tingkat maksimal maka tidak mustahil Andika menang meski digempur dukungan dari segala penjuru untuk Luthfi.

Adu Pengaruh Mantan Panglima dan Kapolda

Sebagai mantan Kapolda Jateng Luthfi tentu lebih mengenal spesifik karakter masyarakat Jateng dibanding Andika. Tambahan lagi saat dicalonkan Luthfi masih aktif bekerja sebagai Irjen di Kemendag.

Sementara Andika "cuma" purnawirawan. Pekerja aktif lebih diuntungkan karena akses data dan fasilitas negara masih tersedia walau tidak boleh digunakan untuk kampanye.

Meski begitu Andika juga mungkin akan menggunakan pengaruhnya sebagai mantan panglima TNI. Walau TNI tidak punya hak pilih, Andika bisa dapat dukungan moril dan logistik dari para jenderal di Jateng.

Mantan komandan Paspampres ini juga pasti dapat dukungan dari pecinta olahraga se-Jateng karena terbukti beliau gemar berolahraga dilihat dari tubuhnya yang kekar.

Adu Dukungan Parpol

Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi cuma didukung oleh PDIP sedangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PKS, PSI, PPP, Nasdem dan PKB. Gabungan suara 9 parpol itu di Jateng pada Pileg kemarin jumlahnya sekitar 13,7 juta suara. Sedangkan PDIP cuma punya 5.270.261 suara.

Dari jumlah suara ini saja sebetulnya sudah njomplang banget. Belum lagi dukungan logistik juga pasti amat besar dari 9 parpol tersebut. Namun, sebagai partai pemenang Pemilu, PDIP bisa memanfaatkan pemilih labil yang pro gerakan Kawal Keputusan MK kemarin. Suara pemilih pro Gerakan Kawal Keputusan MK ini bisa direbut untuk Andika.

Adu Pengaruh Wakil

Andika Perkasa menggandeng Hendrar Prihadi yang mantan wali kota Semarang sebagai wakilnya. Hasil riset dan survei Solopos Media Group pada 1-30 April 2024 di tujuh platform medsos (termasuk blog dan forum) membuktikan Hendrar jadi kandidat paling populer untuk menempati kursi gubernur Jateng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline