Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Tengadah Kemarau Mengharap Hujan

Diperbarui: 5 Agustus 2024   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Dalam terik surya yang membara
Dedaunan meranggas di tanah
Angin membawa debu ke segala arah
Menyisakan jejak di jalan yang gersang.

Langit biru tak berarak berawan
Memandang sawah yang merindukan hujan
Pak tua menengadah langit menderas harapan
Menunggu tetes air yang tak kunjung datang.

Sungai-sungai mengering tinggal bebatuan
Tiada ikan apalagi udang
Anak-anak bercengkrama di bawah pohon rindang
Menghibur diri di tengah musim yang panjang.

Dalam tiap kemarau panjang
Ada doa disetiap ucap harapan
Bahwa hujan akan datang membawa berkah
Menghidupkan kembali bumi yang tandus dan lelah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline