Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Menarik Hati Akar Rumput dengan Sembako, Kaus, dan Gemoy

Diperbarui: 28 November 2023   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kampanye dari berita.news

Besok mau pilih siapa, Pak'e? "Mbuh, ndelok engko wae aku rung ngerti."

Nanti pencoblosan capres milih siapa, Maszeh? "Durung ngerti, bingung arep milih endi." 

Pemilu nanti mau nyoblos capres yang mana, Dik? "Yang ngasih kaos aja, lumayan buat di rumah."

Ini pemilihan presiden paling membagongkan buat para akar rumput (yang tadinya) jadi fans Jokowi dan Prabowo. 

Mau tetap nge-fan sama Jokowi, tapi dia membawa keluarganya jadi pelanggar etika berat di bidang hukum dan demokrasi. Belum lagi capres pasangan anaknya punya rekam jejak kelam di bidang HAM.

Di pendukung Prabowo juga sami mawon. Mau tetap nge-fan sama Prabowo, tapi, kok, dia berpasangan sama anak "pak lurah" yang selama ini planga-plongo dan mencla-mencle. Tambahan lagi, si anak jadi cawapres gegara omnya menerabas etika kepentingan di MK. 

Kebimbangan dan kebingungan ini terutama menimpa kelas menengah yang sebetulnya sudah ingin melek politik. Akan tetapi, bejibunnya drama hukum dan politik yang berseliweran membuat otak mereka yang sudah mumet akan urusan hidup jadi membuntu lagi.

Bank Indonesia, dari Katadata, mengelompokkan kelas menengah dari sisi ekonomi sebagai mereka yang pengeluarannya Rp1,2 juta–6 juta per orang sebulan. 

Individu-bukan keluarga- yang pengeluarannya diatas Rp6 juta per bulan sudah masuk dalam kelompok kelas atas. Dan mereka yang pengeluarannya puluhan juta per bulan termasuk dalam kelompok tinggi (tajir, mungkin). Sayang pengelompokkan ini terakhir rilis pada 2016 dan belum ada lagi setelahnya.

Kalangan menengah ini jumlahnya paling besar dan sering dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan ekonomi kelompok tertentu karena mudah terombang-ambing. Bersama masyarakat kelas bawah, mereka inilah yang disebut sebagai akar rumput .

Mengelola Akar Rumput

Kita tahu para petinggi partai politik yang mampu mengelola basis akar rumput dengan baik jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Sepengamatan saya baru PDIP dan PKS yang punya akar rumput militan. PKS punya nilai lebih karena mereka partai kader yang tidak menonjolkan figur tertentu di partainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline