Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Belatung BSF Arky Gilang Wahab Penunjang Ketahanan Pangan

Diperbarui: 26 September 2023   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arky Gilang Wahab di tempat budidaya maggot BSF miliknya | Foto: Mongabay Indonesia

Pada tahun 2022 Indonesia menghasilkan 19 juta ton sampah. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa mayoritas berasal dari sampah sisa makanan yang mencapai 40,81 persen dari total timbulan sampah. 

Masih di tahun yang sama, Kabupaten Banyumas di Jateng menghasilkan timbulan sampah harian sebanyak 536,89 ton per hari. Maka tidak heran kalau Arky Gilang Wahab begitu gundah tiap kali mencium bau tidak sedap dari banyaknya sampah yang menumpuk di sudut-sudut Banjaranyar, desa tempat tinggalnya.

Arky Gilang Wahab adalah penerima apresiasi bidang lingkungan Astra SATU Indonesia Awards 2021 sebagai Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik untuk Ciptakan Ketahanan Pangan.

Arky memulai budidaya maggot sejak 2018 untuk mengatasi masalah sampah organik di desanya. Arky dibantu adik dan seorang kawan lalu bermodalkan lima gram maggot yang diberi makan sampah sisa makanan. Dari lima gram maggot tersebut Arky berhasil memproduksi maggot kering seberat tujuh kilogram. Maggot ini kemudian dijadikan pakan ikan, pupuk pertanian, dan makanan hewan peliharaan seperti kucing, burung, kadal, bahkan landak.

Belatung Black Soldier Fly

Maggot dalam bahasa Indonesia berarti belatung, yang sering kita anggap menjijikkan karena hinggap di sampah dan membahayakan kesehatan manusia. 

Belatung yang digunakan Arky untuk memakan semua sampah sisa makanan atau sampah organik ini bukan belatung dari lalat buah atau dari lalat rumahan, melainkan dari lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF).  Jenis lalat bernama latin hermetia illucens ini berasal dari wilayah Amerika Selatan dan sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Lalat tentara hitam (black soldier fly) | Foto: kahariamfarms.com

Lalat buah dan lalat rumahan berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat mentransmisikan 64 bakteri patogen yang diantaranya menyebabkan penyakit disentri, kolera, tifoid, cacingan, gatal pada kulit, dan diare. Namun black soldier fly tidak.

Black soldier fly dan belatungnya tidak berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan manusia karena tidak membawa bibit penyakit, juga tidak menggigit dan menyengat.

Belatung (maggot) merupakan metamorfosis fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang kelak menjadi lalat tentara hitam.

Belatung dari lalat jenis black soldier fly (BSF) | Foto: greenprosa.co.id

Belatung BSF bisa dipanen dari usia 10-24 hari, yaitu saat telur black soldier fly sudah menetas dan masuk fase larva hingga masuk fase pupa. Belatung BSF punya nafsu makan tinggi hingga bisa menghabiskan sampah organik 4-10 kali lebih banyak dari berat badannya per hari. Satu ton belatung hitam butuh lima ton sampah organik sebagai makanannya.

Dalam waktu empat tahun Arky Gilang Wahab kemudian mendirikan perusahaan pengolah sampah dan bioteknologi pengolah belatung BSF bernama Greenprosa.

Rutinitas mitra Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Greenprosa memilah sampah organik | Foto: akun Instagram @greenprosa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline