Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Menjajaki Wisuda TK-SMA dari Kepentingan Anak yang Berasal dari Keinginan Orang Tua

Diperbarui: 21 Juni 2023   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi wisuda | Sumber: Thinkstock via kompas.com

Disclaimer: miskonsepsi dan mispersepsi dapat terjadi jika artikel tidak dibaca utuh.

Wisuda diyakini punya manfaat bagi peserta didik untuk membuat mereka merasa bangga telah menyelesaikan pendidikan di jenjang tersebut. Pun diyakini membuat anak yang lulus TK dan SD lebih mandiri dan percaya diri melangkah ke jenjang berikutnya. Wisuda pun akan membawa kenangan bagi anak dan orang tuanya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang berharga.

Kemudian saya jadi punya pandangan. Saya menduga kalau munculnya tradisi wisuda di TK sampai SMA ini berawal dari sekolah swasta. 

Di sekolah swasta kadang-kadang orang tua punya otoritas diatas sekolah sehubungan dengan pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.

Orang tua di sekolah swasta ini ingin meniru graduation di sekolah-sekolah Barat di mana lulusannya mengenakan toga dan dilepas dengan acara seremonial. Kalau lulusannya cuma dilepas dengan perpisahan biasa tanpa ceremony rasanya tidak bikin orang tua terharu dan bangga. 

Hanya saja, kalau sekolah di Barat melakukan wisuda di aula atau halaman sekolah, sekolah kita melakukannya di hotel atau dengan menyewa gedung. 

Tidak masalah kalau orang tua di sekolah itu berdompet tebal, mau menyewa lapangan GBK pun bebas. Toh itu duit mereka sendiri. Yang jadi masalah sekolah-sekolah negeri kemudian ikutan bikin wisuda. Kita tahu sekolah negeri amat bergantung pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah untuk menciptakan sekolah yang gratis.

Wisuda, Akhirussanah, Wasana Warsa, Purnasiswa, dan Pelepasan di Sekolah Negeri

KBBI mengartikan wisuda sebagai peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Kata itu diberi contoh kalimat, "Para sarjana yang baru lulus menghadiri acara -- bersama orang tua mereka."

Karena (dulu) wisuda identik dengan mahasiswa, maka banyak sekolah lantas mengganti istilah wisuda dengan akhirussanah, wasana warna, purnasiswa, atau sekadar pelepasan yang dilakukan tanpa toga.

Dengan atau tanpa toga sebetulnya sama saja karena yang paling memberatkan, terutama di sekolah negeri, adalah rangkaian kegiatan pendamping selain wisuda itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline