Saya pernah serumah dengan orang-orang yang tiap akhir pekan tiada hal lain yang dikerjakan selain tidur.
Subuh bangun untuk salat lalu tidur lagi sampai jam 8. Bangun lagi, sarapan, terus tidur lagi sampai jam 12. Jam 12 bangun untuk makan siang dan salat lalu tidur lagi sampai jam 5. Jam lima bangun, mandi, makan malam, leyeh-leyeh, lalu pada pukul delapan malam tidur sampai subuh lagi.
Mereka menikmati menghabiskan akhir pekan dengan tidur, tapi yang melihatnya gimana gitu, ya. Ngerjain apa, kek, mosok seharian tidur terus.
Tidur yang sehat untuk orang dewasa berdurasi 7-9 jam sehari. Bila perlu ditambah tidur siang selama 20-30 menit. Lebih dari itu, bahasa ndesonya oversleeping, justru membahayakan kesehatan.
Menurut Prof. Shawn Youngstedt dari Universitas Arizona yang ditulis oleh Wall Street Journal, tidur 7 jam semalam adalah yang paling optimal untuk kesehatan otak dan kebugaran tubuh.
Riset jangka panjang yang dipimpin oleh psikolog klinis dan spesialis tidur Dr. Michael Grandner, menemukan bahwa:
Orang dewasa yang sering tidur terlalu lama berisiko mati lebih cepat.
Dikarenakan terjadi masalah kesehatan berupa:
1. Fragmentasi tidur, yaitu gejala gangguan tidur karena seringnya bangun dari tidur yang mengganggu tahapan tidur alami. Orang yang tidur berulangkali dalam satu waktu bisa terkena fragmentasi tidur lalu mengalami gangguan tidur.
2. Kelelahan. Orang yang banyak tidur malahan merasa tambah lesu setelah bangun. Karena lesu mereka malah tambah malas gerak.