Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Anak-anak yang Tidak Suka Musik Meski Ibunya Eks Anak Band

Diperbarui: 23 Januari 2021   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: proofthatblog.com

Dahulu waktu saya ikut pengajian di kompleks perumahan Sarua Permai pernah ustadznya mengatakan bahwa muslim harusnya mengaji bukan main musik. Musik itu teman setan dan kesukaan orang kafir. Auto kafir auto murtad.

Ahh, mungkin Pak Ustadz lupa kalau qasidah dan marawis yang dimainkan ibu-ibu muslimah dan anak-anak muda kampung, itu juga musik. Tidak dilarang sama MUI juga.

Sunan Kalijaga menciptakan lagu ilir-ilir sebagai sarana dakwah kepada orang Jawa yang dulu belum mengenal Islam. Pun Sunan Giri menciptakan lagu Cublak-cublak Suweng. Lagu yang mengajarkan makna hidup manusia.

Ahh, mungkin Pak Ustadz lupa sejarah wali songo di pulau Jawa yang sering berdakwah menggunakan kearifan lokal. Gamelan, wayang, dan lagu. Bisa jadi Pak Ustadz bukan orang Jawa meski beliau lahir dan tinggal di pulau Jawa.

Lagipula, kalau mengaji, sih, pasti anak-anak kami harus pandai, kan agamanya Islam. Bapaknya, yang juga suami saya, keluarga NU tulen sejak zaman Belanda. 

Di sekolah anak-anak pun diajarkan hafalan surah-surah pendek beserta tajwidnya, dari ikhfa, iqlab, izhar, sampai idgham mutamatsilain. Sama seperti anak-anak Hindu harus paham isi Baghavad Gita, anak-anak Islam harus pandai membaca kitab sucinya.

Selain murotal anak-anak juga sering saya perdengarkan lagu-lagu ciptaan Ibu Soed, Pak Kasur, AT Mahmud, Papa T. Bob, Mamo Agil, sampai lagu-lagu perjuangan. 

Apakah anak-anak jadi suka menyanyi dan mendengarkan musik? Tidak.

Kalau ada praktikum online yang berhubungan dengan musik, entah itu bermain pianika, suling recorder, atau bernyanyi dan menari, pasti ada banyak drama diantara kami. 

Si tole pura-pura sibuk mengerjakan latihan soal matematika dan si genduk mengeluarkan kata-kata mutiara andalannya, "Aku kan masih kecil, ga boleh dipaksa ngapa-ngapain, kata papa anak kecil harus happy terus.'

Sebenarnya saya juga tidak pandai main musik. Saya hanya bisa main keyboard. Main gitar pun hanya yang chordnya mudah, paling jago ya main suling recorder dan pianika karena waktu SMP sering ikut lomba ansamble musik dan drumband.

Waktu SMA saya pernah setahun lebih bergabung di band sebelum akhirnya dikeluarkan tanpa pemberitahuan, seperti Momo Geisha itu, lho. Tahu-tahu posisi saya sudah digantikan orang lain yang lebih kece, kaya, dan keren. Ya sudahlah, memang gak bakat jadi anak band, barangkali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline