Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Terwujudnya Gagasan 23 Tahun Migrasi Siaran TV Analog ke Digital

Diperbarui: 5 November 2020   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pixabay/afra32

Indonesia akhirnya akan segera menyejajarkan diri dengan negara-negara tetangganya yang lebih dulu mematikan siaran televisi (TV) analog atau disebut analog switch off (ASO). Dari 11 negara ASEAN hanya Indonesia dan Timor Leste yang masih memakai siaran TV analog.

Apa faedah siaran TV digital bagi seluruh rakyat Indonesia?

Saya simpulkan dari berbagai sumber, yaitu:

1. Siaran TV tetap jernih dan bening meski Anda tinggal dikelilingi lima gunung seperti saya di Magelang. Gambar di layar TV tidak akan goyang dan bersemut meski antena tergeser angin atau hujan deras. 

Hal ini karena siaran TV digital hanya mengenal dua status: diterima dan tidak diterima. 

Artinya kalau gambarnya muncul berarti TV Anda menerima sinyal siaran digital, tetapi kalau hitam legam kosong melompong, berarti antenanya belum tersambung atau harus diarahkan ke arah sinyal yang pas.

Masyarakat tetap bisa menikmati sinetron, berita, reality show, talk show, dan acara kartun anak-anak seperti biasa tanpa perlu beli televisi baru.

Tetapi, kita harus membeli set top box untuk menikmati siaran TV digital. Set top box ini nantinya dibagikan gratis untuk masyarakat setengah miskin. Kalau masyarakat miskin biasanya tidak punya TV, kan.

Jika sudah punya TV yang  kompatibel dengan siaran digital, Anda tinggal membeli antena khusus siaran digital.

Televisi yang mendukung siaran digital sepertinya sudah banyak karena selama 10 tahun terakhir toko-toko elektronik sudah menjual TV LCD, LED, Plasma, dan Smart TV daripada TV tabung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline