Lihat ke Halaman Asli

Aji Mufasa

TERVERIFIKASI

Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

Tidak Perlu Lagi Belanja ke Pasar, Cara Berkebun di Pekarangan Rumah Sempit agar Hasil Melimpah

Diperbarui: 4 November 2023   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman rampai "Sejenis Tomat namun lebih kecil" (Dokumen Pribadi)

Di tengah kesibukan modern dan urbanisasi yang pesat, kegiatan berkebun mungkin terasa sulit dilakukan, terutama bagi mereka yang tinggal di perkotaan dengan pekarangan rumah yang sempit. 

Namun, tahukah Anda bahwa berkebun di pekarangan rumah sempit bukanlah mimpi yang mustahil? 

Dengan perkembangan teknologi dan konsep pertanian perkotaan seperti urban farming, sekarang ini setiap orang dapat menikmati kelezatan sayuran segar tanpa perlu lagi berbelanja ke pasar.

Urban farming, yang memungkinkan Anda mengoptimalkan setiap inci tanah di halaman rumah Anda. Mulai dari penataan tanaman hingga perawatan yang efisien, Anda akan menemukan panduan praktis untuk memaksimalkan hasil berkebun Anda. 

Dengan memahami metode ini, Anda tidak hanya akan menghemat pengeluaran belanja sayur, tetapi juga merasakan kepuasan tersendiri saat memetik hasil berkebun sendiri dari kebun mini Anda.

Saatnya mengubah pekarangan sempit Anda menjadi tanaman hijau yang penuh dengan keanekaragaman tanaman segar.

Urban Farming: Solusi Modern untuk Pekarangan Sempit

Urban farming, atau pertanian perkotaan, adalah praktik bertani yang dilakukan di wilayah perkotaan atau daerah padat penduduk. 

Konsepnya menggabungkan teknologi modern dengan pertanian tradisional untuk memanfaatkan ruang yang terbatas dengan efisien. 

Urban farming tidak hanya menghasilkan makanan segar, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada komunitas setempat. 

Dengan menerapkan konsep urban farming, Anda dapat menciptakan kebun produktif bahkan di pekarangan rumah yang sangat terbatas.

Teknik Wadah Tumpuk untuk Memaksimalkan Ruang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline