Lihat ke Halaman Asli

Aji Mufasa

TERVERIFIKASI

Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

Jadilah JOMO Untuk Menemukan Kepuasan di Era FOMO

Diperbarui: 26 Juni 2023   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi FOMO (Freepik)

Hidup di era digital saat ini bisa menjadi pertarungan yang tak terelakkan antara FOMO (Fear of Missing Out) dan JOMO (Joy of Missing Out). Ah, FOMO, rasa takut yang melanda saat melihat teman-teman kita memamerkan momen-momen epik mereka di media sosial, membuat kita merasa seperti orang terasing yang melewatkan semua kesenangan dunia ini. 

Tapi tahukah kamu, ada alternatif yang lebih menggembirakan? Yup, JOMO! Siapa yang bilang kita harus terus-terusan mencoba mengejar momen yang mungkin bukanlah apa yang kita benar-benar inginkan?

Sekarang bayangkan ini: sedang bersantai dengan secangkir teh hangat, sambil melihat semua orang berlarian untuk mencapai momen-momen yang 'hebat' itu. 

Sementara mereka mengalami kepanikan FOMO, kita bisa duduk dengan senyum puas di wajah dan berkata, "Ahh, JOMO-ku membuat hidup lebih indah."

Tentu saja, ada sesuatu yang sangat menyenangkan dan bebas dalam merangkul JOMO. Kita tidak perlu merasa terbebani oleh setiap undangan pesta, setiap perjalanan liburan, atau setiap tren yang sedang booming. 

Kita bisa menikmati ketenangan dan keseimbangan dalam hidup kita tanpa perlu mengikuti setiap orang yang sedang berlomba-lomba menunjukkan betapa menyenangkan hidup mereka.

Jadi, mari kita berhenti sejenak dan mengambil napas dalam-dalam. Mari kita tinggalkan kekhawatiran akan momen yang terlewatkan dan mulailah menemukan kebahagiaan dalam ketidakhadiran. 

Bersiaplah untuk menjalani hidup dengan sikap JOMO yang lucu dan menyegarkan ini, di mana kita bisa dengan bangga berkata, "Ya, saya melewatkan itu semua, dan saya merasa hebat!"

Memahami FOMO

FOMO, oh FOMO, sungguhlah rasa takut yang konyol ini. Singkatnya, FOMO adalah rasa panik yang melanda kita saat merasa bahwa kita melewatkan sesuatu yang seru atau penting. 

Misalnya, ketika melihat teman-teman kita pergi ke pesta yang super keren tanpa kita, atau ketika melihat postingan liburan impian di media sosial sementara kita stuck di kantor. FOMO ini seperti monster yang suka merusak mood kita dan membuat kita merasa seperti pecundang yang selalu ketinggalan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi FOMO, seperti media sosial, tekanan sosial, dan perbandingan sosial

Salah satu penyebab utama FOMO adalah media sosial, tempat di mana segalanya terlihat sempurna dan menyenangkan. Dari foto-foto liburan yang memukau hingga perayaan pesta yang meriah, media sosial secara tak sadar membuat kita merasa tidak memadai dan terpinggirkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline