Lihat ke Halaman Asli

Aji Mufasa

TERVERIFIKASI

Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

Gibran Dipanggil PDIP Usai Bertemu Prabowo, Gerindra Tak Mau Ikut Campur

Diperbarui: 23 Mei 2023   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pertemuan Prabowo dan Gibran di solo (Instagram/Prabowo)

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah menimbulkan berbagai buntut panjang dalam dunia politik Indonesia. 

Pasca-pertemuan ini, Gibran langsung dipanggil oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke Jakarta setelah relawannya menyatakan dukungan terhadap Prabowo. Respons dari Gerindra terhadap pemanggilan ini menunjukkan ketidakinginan mereka untuk ikut campur dalam urusan internal partai lain.

Sekjen Gerindra, Ahmad Busari, menyatakan bahwa partainya menghormati mekanisme yang berlaku di setiap partai politik. Menurutnya, persoalan ini tidak perlu diperpanjang lagi karena Gibran telah memenuhi panggilan PDIP. 

Dalam konteks ini, Muzani, salah satu anggota Gerindra, menepis isu yang menyebutkan bahwa partainya melakukan manuver dengan bertemu Gibran. Ia menjelaskan bahwa kunjungan Prabowo ke Solo merupakan bagian dari rangkaian perjalanan politiknya ke berbagai daerah, dan pertemuan tersebut diinisiasi oleh Prabowo sendiri.

Sebelumnya, PDIP telah memanggil Gibran ke Jakarta beberapa hari setelah pertemuan dengan Prabowo. Christianto, seorang anggota PDIP, menyebut bahwa pemanggilan ini bertujuan memberi nasehat kepada Gibran. Menurut Hastowo, Gibran adalah seorang kader muda yang masih membutuhkan bimbingan dari senior. 

Namun, Hastowo juga mengingatkan para kader tentang pentingnya keselarasan sikap dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. Para kader yang tidak sejalan dengan partai dapat diberi sanksi. Dalam konteks ini, terdapat bonus sanksi yang terkait dengan perbedaan dukungan calon presiden (capres), karena saat ini PDIP telah mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo.

Pertemuan antara Prabowo dan Gibran telah memunculkan dinamika politik yang menarik di tengah-tengah persaingan antarpartai menjelang pemilu 2024. Peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya kesetiaan terhadap partai dan keselarasan sikap dengan para pemimpin partai. 

Pemanggilan Gibran oleh PDIP dan tanggapan Gerindra yang menunjukkan ketidakcampuran mereka dalam urusan internal partai lain menggambarkan dinamika politik yang terjadi di Indonesia.

Pertemuan ini juga menyoroti adanya perbedaan dukungan calon presiden antara partai-partai politik. Setiap partai memiliki hak untuk mendeklarasikan dukungan mereka terhadap calon yang mereka anggap paling sesuai dengan visi dan misi partai tersebut. 

Namun, hal ini juga menunjukkan pentingnya koordinasi dan kesepahaman antara partai-partai politik yang berkoalisi untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam konteks yang lebih luas, pertemuan antara Prabowo dan Gibran bisa dianggap sebagai upaya pembentukan dan penguatan aliansi politik. Aliansi politik merupakan bagian dari proses politik di Indonesia, yang dapat mempengaruhi dinamika dan arah politik kedepan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline