Lihat ke Halaman Asli

Aji Mufasa

TERVERIFIKASI

Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

Saat Semua Puasa, Saya Bercocok Tanam: Hobi Baru Saat Ramadan

Diperbarui: 13 April 2023   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kebun di pekarang rumah kami (Dok: Pribadi)

Saat matahari semakin merunduk dan waktu berbuka puasa semakin dekat, saya duduk di teras rumah dengan hati yang tak sabar. Menahan haus dan lapar di tengah teriknya cuaca, rasanya seperti ujian yang berat. Namun, di tengah penantian itu, saya menemukan hobi baru yang memberikan keceriaan dan ketenangan. Saya mulai terlibat dalam bercocok tanam saat bulan Ramadan. Menyiram tanaman milik kakak saya yang tumbuh subur di pekarangan rumah kami. Tak hanya memberikan kebahagiaan dan kesenangan, hobi ini juga memberikan efek positif yang tak terduga bagi diri saya. 

Sebagai seorang yang selalu berusaha mencari cara untuk mengisi waktu luang selama bulan puasa, saya secara kebetulan menemukan hobi baru yang segera membuat saya tergila-gila. Itulah bercocok tanam. Awalnya, saya hanya mencoba menyiram tanaman milik kakak saya yang tumbuh subur di pekarangan rumah kami, tetapi seiring berjalannya waktu, saya semakin tertarik dan terlibat dalam proses bercocok tanam itu sendiri.

Alasan saya tertarik untuk menjalani hobi bercocok tanam ini sangat beragam. Pertama, saya merasa bahwa bercocok tanam memberikan saya rasa tenang dan ketenangan. Saat menjalani ibadah puasa yang kadang membuat tubuh merasa lemah, bercocok tanam memberikan kesempatan bagi saya untuk mengalihkan perhatian dari rasa lapar dan haus yang kadang mengganggu. Merawat tanaman, menyiraminya, dan melihat pertumbuhannya dari waktu ke waktu memberikan kepuasan dan rasa bahagia yang tidak tergantikan.

Selain itu, hobi bercocok tanam juga membuat saya merasa lebih terhubung dengan alam. Dalam kesibukan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang terkadang membuat kita terputus dari alam. Namun, saat berkebun, saya merasa lebih dekat dengan alam dan memahami proses alami dari tanaman yang tumbuh dan berkembang. Saya belajar tentang siklus hidup tanaman, mengamati setiap detail dari daun yang tumbuh hingga bunga yang mekar. Hal ini membuat saya merasa lebih menghargai keindahan alam dan memahami pentingnya menjaga lingkungan.

Dengan begitu banyaknya manfaat yang saya dapatkan dari hobi bercocok tanam selama bulan puasa, saya semakin terpesona dan bersemangat untuk terus melibatkan diri dalam aktivitas ini. Tidak hanya sebagai pengisi waktu luang, tetapi juga sebagai bentuk terapi bagi diri saya sendiri. Bercocok tanam menjadi hobi baru yang memberikan warna baru dalam rutinitas ibadah puasa saya dan membawa dampak positif dalam hidup saya.

pembenihan tanaman (Dok: Pribadi)

Setiap hari sejak bulan Ramadan dimulai, rutinitas saya tak pernah berubah. Setelah sahur, saya langsung menuju halaman belakang rumah, di mana tanaman milik kakak saya berada. Tanaman-tanaman itu menjadi tanggung jawab saya untuk dirawat selama bulan puasa. Meskipun pada awalnya saya hanya merasa terbebani dengan tugas ini, tetapi seiring berjalannya waktu, saya justru menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam merawat tanaman tersebut.

Namun, tidak selalu mudah. Tantangan terbesar yang saya hadapi adalah cuaca panas yang terik yang sering kali menjadi penghalang dalam merawat tanaman. Terutama saat menjelang waktu berbuka puasa, ketika matahari sudah sangat terik, saya harus berjuang melawan rasa haus dan rasa lelah karena belum makan dan minum sepanjang hari. Meskipun begitu, tekad saya untuk merawat tanaman tetap kuat, karena melihat mereka tumbuh subur adalah hadiah yang sangat memuaskan bagi saya.

Selain itu, keterbatasan waktu juga menjadi tantangan lainnya. Seiring berjalannya bulan Ramadan, waktu terasa semakin sempit, karena harus berbagi antara ibadah, pekerjaan, dan rutinitas sehari-hari. Namun, saya belajar untuk mengatur waktu dengan bijaksana dan mengatur jadwal untuk merawat tanaman menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas harian saya selama bulan puasa.

Namun, semua tantangan itu seakan terbayar lunas ketika saya melihat hasil dari usaha saya dalam merawat tanaman. Melihat daun-daun yang segar, bunga-bunga yang mekar, dan pertumbuhan yang pesat membuat saya merasa sangat puas dan bahagia. Setiap kali saya melihat tanaman tumbuh dan berkembang, saya merasa seperti ikut serta dalam mukjizat kehidupan alam. Rasanya seperti menjadi saksi langsung dari proses kehidupan yang indah dan penuh keajaiban.

Bercocok tanam saat bulan puasa telah memberikan saya pengalaman yang sangat berharga. Selain menjalani ibadah puasa dengan penuh makna, hobi baru ini juga telah membawa kegembiraan dan kepuasan tersendiri dalam melihat tanaman tumbuh dan berkembang. Rutinitas merawat tanaman milik kakak saya selama bulan puasa menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan spiritual dan pribadi saya, dan saya sangat bersyukur telah menemukan hobi yang memberikan banyak manfaat bagi diri saya sendiri.

Hobi bercocok tanam saat bulan puasa tidak hanya memberikan tantangan, tetapi juga memberikan banyak efek positif bagi diri saya. Salah satu efek positif yang paling signifikan adalah rasa ketenangan dan relaksasi yang saya rasakan ketika bersentuhan langsung dengan alam. Ketika saya sibuk merawat tanaman, saya merasa terhubung dengan alam dan fokus pada tugas yang ada di hadapan saya. Aktivitas merawat tanaman ini menjadi bentuk meditasi bagi saya, yang membantu meredakan stres dan ketegangan setelah bekerja yang mungkin saya rasakan selama berpuasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline