Lihat ke Halaman Asli

Aji Mufasa

TERVERIFIKASI

Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

Hukum 80/20: Hasil Maksimal dengan Upaya Minimal

Diperbarui: 5 Februari 2023   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway 

Produktivitas adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Namun, seringkali kita merasa terbebani oleh jumlah tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan. Dalam situasi seperti ini, penting untuk menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai hasil maksimal dengan usaha minimal. Salah satu teori yang dapat membantu kita dalam hal ini adalah Aturan 80/20.

Aturan 80/20 menyatakan bahwa 20% dari usaha yang kita lakukan akan menghasilkan 80% dari hasil yang kita inginkan. Ini berarti bahwa sebagian besar hasil yang kita inginkan dapat dicapai dengan hanya 20% dari usaha yang kita lakukan. Dalam konteks produktivitas, teori ini dapat digunakan untuk memfokuskan usaha kita pada tugas-tugas yang paling penting dan memastikan bahwa kita menghabiskan waktu kita secara efisien.

saya akan membahas bagaimana Aturan 80/20 dapat membantu kita untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai hasil yang diinginkan. Kita akan melihat beberapa contoh bagaimana teori ini dapat diterapkan dalam hidup sehari-hari dan mengidentifikasi beberapa strategi yang dapat membantu kita untuk memanfaatkan Aturan 80/20 untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Pertama kali saya belajar Aturan 80/20 sewaktu saya kuliah teknik industri, dalam istilah teknik namanya adalah Hukum Pareto, Hukum ini menyatakan bahwa 80% dari hasil dalam suatu sistem berasal dari 20% dari sumber daya yang digunakan. Dalam hal ini, sumber daya yang dimaksud bisa berupa waktu, tenaga, atau bahan baku. Namun setelah saya mempelajari lebih dalam ternyata teori ini bisa di aplikasikan dalam bidang lain termasuk dalam produktivitas kerja.

Hukum Pareto ditemukan oleh seorang ekonom Italia bernama Vilfredo Pareto. Ia menemukan bahwa sekitar 80% dari hasil ekonomi dalam suatu negara dicapai oleh hanya 20% dari populasi. Ini menjadi dasar bagi Hukum Pareto yang menyatakan bahwa 80% dari efek datang dari 20% dari penyebab.

Dalam hal pekerjaan, Aturan 80/20 membantu kita untuk memprioritaskan tugas-tugas yang memiliki dampak besar pada hasil kerja dan mengabaikan tugas-tugas yang memiliki dampak minimal. Ini dapat meningkatkan produktivitas dan memastikan bahwa waktu dan tenaga yang ada digunakan secara efisien.

Mungkin contoh yang pertama adalah bagaimana Aturan 80/20 dapat diterapkan dalam pekerjaan:

  1. Fokus pada proyek utama: Dalam pekerjaan, kita dapat fokus pada proyek yang memiliki dampak besar pada karirnya, dan mengabaikan tugas-tugas yang memiliki dampak minimal.
  2. Prioritaskan tugas-tugas penting: Kita dapat memprioritaskan tugas-tugas yang memiliki dampak besar pada hasil kerja, dan mengabaikan tugas-tugas yang memiliki dampak minimal.
  3. Mengurangi tugas-tugas yang tidak perlu: Kita dapat mengurangi tugas-tugas yang tidak perlu, seperti mengirim email yang tidak penting, dan mengabaikan tugas-tugas yang memiliki dampak minimal.
  4. Mencari solusi yang efisien: Kita dapat mencari solusi yang efisien untuk menyelesaikan tugas-tugas yang memiliki dampak besar pada hasil kerja.

Dengan demikian, Aturan 80/20 dapat membantu kita dalam pekerjaan untuk memastikan bahwa waktu dan tenaga yang ada digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam hal keuangan, Aturan 80/20 membantu kita untuk memprioritaskan pengeluaran yang memiliki dampak besar pada hidup mereka dan mengabaikan pengeluaran yang memiliki dampak minimal. Ini dapat membantu mengatur keuangan secara efisien dan memastikan bahwa uang yang ada digunakan secara bijaksana.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Aturan 80/20 dapat diterapkan dalam pengelolaan keuangan:

  1. Fokus pada pengeluaran penting: Kita dapat fokus pada pengeluaran yang memiliki dampak besar pada hidup mereka, seperti pengeluaran untuk rumah, makan, dan kesehatan.
  2. Menghindari pengeluaran yang tidak perlu: Kita dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu, seperti pengeluaran untuk barang-barang mewah yang tidak penting.
  3. Menghemat uang: Kita dapat mengatasi pengeluaran yang besar dengan mencari solusi yang lebih hemat, seperti membeli barang bekas atau mencari promo.
  4. Merencanakan pengeluaran: Kita dapat merencanakan pengeluaran mereka dengan baik, seperti membuat anggaran bulanan atau tahunan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline