Lihat ke Halaman Asli

Aji Mufasa

TERVERIFIKASI

Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

Media Sosial: Candunya Lebih Bahaya dari narkoba

Diperbarui: 30 Januari 2023   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Pixabay: pexel

Disclaimer: Bukan berarti saya menormalisasikan Narkoba.

Kita coba mulai dengan beberapa penelitian agar narasi selanjutnya mudah diapahami:

  1. Studi oleh Royal Society for Public Health (RSPH) menunjukkan bahwa media sosial adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi persepsi diri dan memicu perasaan tidak puas dan kurang percaya diri pada anak muda.

  2. Penelitian oleh Universitas California, Berkeley menunjukkan bahwa media sosial dapat mempengaruhi tingkat stres dan menurunkan kualitas tidur.

  3. Studi oleh Universitas Pittsburgh menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berlebihan dapat memicu perasaan depresi dan menurunkan persepsi diri.

Media sosial saat ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan modern. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter dan juga tiktok membantu kita terhubung dengan dunia dan orang-orang di sekitarnya. Namun, meskipun media sosial memiliki banyak manfaat, seperti mempermudah komunikasi dan memperluas jejaring sosial, namun juga memiliki efek negatif yang serius bagi kesehatan mental dan sosial kita.

Narkoba memang merupakan masalah besar bagi masyarakat, memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Narkoba dapat memicu masalah kesehatan jangka pendek seperti kecanduan, overdose, dan efek samping buruk lainnya. Dalam jangka panjang, penggunaan narkoba dapat mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh, menimbulkan masalah kesehatan mental, dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Namun, media sosial mungkin lebih berbahaya dalam jangka panjang. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi persepsi diri dan memicu perasaan tidak puas, kurang percaya diri, dan depresi. Penelitian telah menunjukkan bahwa media sosial dapat memicu rasa iri dan membandingkan diri dengan orang lain, yang dapat menimbulkan perasaan tidak memadai dan kurang percaya diri. Ini dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan memicu masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Media sosial juga memiliki efek negatif pada hubungan sosial kita. Ketergantungan pada media sosial dapat mengurangi interaksi langsung dengan orang lain, yang dapat mempengaruhi keterampilan sosial dan kualitas hubungan kita. Penggunaan media sosial juga dapat memicu rasa cemas dan stres, terutama saat membandingkan diri dengan orang lain atau mengalami cyberbullying. Cyberbullying adalah bentuk bullying melalui media elektronik, seperti pesan teks, email, dan media sosial, dan dapat memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan mental seseorang.

Dalam kesimpulan, meskipun media sosial memiliki banyak manfaat, namun juga memiliki efek negatif yang serius bagi kesehatan mental dan sosial kita. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi persepsi diri dan memicu perasaan tidak puas, kurang percaya diri, dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan media sosial dengan bijak dengan membatasi waktu penggunaan media sosial dan menerapkan tips untuk mengatasi dampak negatif media sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline