Sosial media merupakan platform daring yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Namun, sosial media juga memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap berbagai hal, baik yang positif maupun negatif.
Salah satu contoh pengaruh sosial media adalah terjadinya "echo chamber" atau terisolasinya seseorang pada suatu lingkaran yang memiliki pandangan yang sama. Hal ini dapat terjadi karena seseorang hanya terpapar dengan informasi yang sesuai dengan pandangan yang dimilikinya, sehingga menyebabkan terbentuknya suatu "bubble" atau gelembung yang terpisah dari realitas yang sebenarnya.
Sosial media juga dapat memainkan peran dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap sesuatu yang dianggap "viral" atau menjadi tren. Ketika sesuatu menjadi tren di sosial media, banyak orang yang ikut membagikannya dan membicarakannya, sehingga menyebabkan pengaruh yang lebih luas lagi. Hal ini dapat terjadi terutama jika yang viral adalah sesuatu yang negatif, seperti hoax atau konten yang tidak benar, yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat secara negatif.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk bijak dalam menggunakan sosial media dan tidak terpengaruh secara semena-mena oleh informasi yang tidak benar atau tidak memiliki dasar yang kuat. Selain itu, penting juga untuk memperluas lingkaran pertemanan dan membuka diri terhadap informasi yang berasal dari sumber yang terpercaya dan beragam. Dengan demikian, pandangan masyarakat akan terbentuk secara lebih seimbang dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor yang tidak sesuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H