Lihat ke Halaman Asli

Yan Okhtavianus Kalampung

Narablog, Akademisi, Peneliti.

Jangan Jadikan Menulis sebagai Pelarian

Diperbarui: 17 Januari 2024   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokpri

Menulis, bagi banyak orang, tidak hanya merupakan aktivitas menghasilkan kata-kata pada sebuah halaman, tetapi juga sebuah ekspresi dari harapan, impian, dan fantasi pribadi mereka.

Bagi sebagian penulis, kegiatan menulis dapat menjadi sarana untuk mencapai tujuan tertentu, baik itu pengakuan, pengungkapan emosi, atau pencapaian prestasi pribadi. Namun, ketika harapan dan fantasi ini tidak sejalan dengan realitas, mereka dapat menjadi sumber frustrasi dan hambatan kreatif.

Victoria Nelson dalam bukunya "Writer's Block and How to Use It," menyoroti pentingnya memahami dan mengevaluasi harapan serta fantasi yang mendasari keinginan seseorang untuk menulis. Dia mengajak pembaca untuk mempertimbangkan apakah motivasi mereka dalam menulis didorong oleh keinginan untuk melarikan diri dari realitas atau sebagai cara untuk menghadapi dan memproses realitas tersebut.

Pemahaman ini penting karena dapat membantu menentukan bagaimana penulis mendekati proses kreatif dan mengelola ekspektasi mereka.

Nelson mengungkapkan bahwa seringkali ada kesenjangan antara harapan dan realitas dalam menulis. Banyak penulis memulai dengan fantasi tentang menulis sebagai jalan pelarian atau sebagai jalan menuju kesuksesan dan pengakuan yang cepat.

Namun, kenyataannya, menulis sering kali merupakan proses yang panjang, penuh tantangan, dan memerlukan kesabaran serta ketekunan.

Salah satu tema utama dalam diskusi ini adalah bagaimana menemukan keseimbangan antara harapan dan fantasi dengan realitas keras dari proses menulis.

Nelson menawarkan panduan tentang bagaimana penulis dapat menyelaraskan harapan mereka dengan realitas, memahami bahwa menulis tidak hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi juga tentang menikmati dan menghargai proses kreatif itu sendiri.

Diskusi ini penting karena membantu penulis mengenali dan menavigasi kompleksitas emosional dan psikologis yang sering menyertai proses kreatif. Dengan memahami hubungan antara harapan, fantasi, dan realitas menulis, penulis dapat mengembangkan pendekatan yang lebih sehat dan produktif dalam karya mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan pribadi dan kualitas kreatif dari karya yang mereka hasilkan.

Pendekatan Nelson memberikan wawasan penting yang dapat membantu penulis di semua tingkatan untuk lebih memahami dan mengelola motivasi dan ekspektasi mereka dalam menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline