Dalam tulisan sebelumnya, Menyusun Karya Akademis dengan Kemampuan Mendongeng, saya sudah menjelaskan mengapa para penulis akademik sekarang butuh kemampuan mendongeng agar lebih banyak pembaca yang tertarik dengan berbagai penemuan akademis yang mungkin berguna bagi banyak orang. Dalam tulisan kali ini, saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana menulis batang tubuh tulisan akademis dengan memperhatikan kemampuan storytelling berdasarkan buku "How to Use Storytelling in your Academic Writing".
#Pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian penting yang menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk melanjutkan membaca. Pendahuluan yang efektif harus menjawab tiga pertanyaan utama: Siapa yang peduli (Who cares?), Apa yang kita ketahui dan tidak ketahui serta mengapa itu penting (What do we know, what don't we know, and so what?), dan Apa yang akan kita pelajari dari penelitian ini (What will we learn?).
- "Siapa yang Peduli?": Pendahuluan harus dapat menarik minat pembaca sejak awal. Jika tidak menarik atau terlalu membosankan, pembaca mungkin tidak akan melanjutkan membaca artikel. Pendekatan yang efektif adalah dengan memposisikan artikel dalam "Pasteur's Quadrant", yang memiliki relevansi teoritis dan praktis.
- Mengidentifikasi Percakapan Teoritis: Pendahuluan harus mengidentifikasi percakapan teoritis yang sedang berlangsung, apa yang hilang dalam percakapan itu, apa yang dibawa penelitian ini, dan mengapa itu relevan dan penting. Hal ini melibatkan mengidentifikasi literatur yang relevan, menunjukkan kekurangan dalam literatur tersebut, dan menjelaskan mengapa penelitian ini perlu dilakukan.
- Mengatasi Kekurangan: Ada tiga cara untuk menangani kekurangan dalam literatur: melalui ketidaklengkapan (incompleteness), ketidakcukupan (inadequacy), dan ketidaksesuaian (incommensurability). Pendekatan ini bervariasi dari mengakui bahwa literatur yang ada sudah baik tetapi masih perlu pengembangan lebih lanjut, hingga mengkritik literatur yang ada dan mengusulkan alternatif yang dianggap lebih unggul.
- Apa yang Akan Kita Pelajari?: Bagian ini menjelaskan bagaimana kontribusi penelitian dapat mengubah, menantang, atau memajukan percakapan yang ada. Pendekatan ini sering kali menantang asumsi yang telah mapan, menunjukkan bahwa apa yang kita anggap baik sebenarnya buruk, apa yang kita pikir acak sebenarnya terstruktur, dan sebagainya.
#Judul dan Abstrak
- Judul: Judul yang efektif adalah kesempatan pertama dan terbaik untuk menarik perhatian pembaca. Judul yang baik membangkitkan rasa ingin tahu pembaca dan bertindak seperti mini-abstrak, memberikan informasi penting tentang tema, orientasi teoritis, dan kadang konteks artikel. Judul yang berkesan juga membantu dalam mengingat artikel untuk referensi di masa mendatang.
- Abstrak: Abstrak adalah ringkasan mini dari pendahuluan, memberikan detail yang cukup agar pembaca mendapatkan gambaran umum tentang isi artikel. Panjang abstrak bervariasi tergantung jurnal, tetapi biasanya antara 100 dan 200 kata. Abstrak yang baik menyajikan pertanyaan penelitian, domain teoritis, jenis studi, konteks empiris (jika bukan artikel teori), dan ringkasan temuan utama.
# Apa Itu Teori dan Apa yang Bukan
Teori dalam konteks artikel ilmiah kuantitatif adalah penjelasan tentang mengapa hubungan tertentu diharapkan. Teori memberikan narasi tentang koneksi antara fenomena dan mengapa tindakan, peristiwa, struktur, pemikiran, atau perasaan terjadi. Teori menekankan sifat, arah, konteks, dan waktu hubungan serta mempelajari proses yang mendasarinya untuk memahami alasan sistematis mengapa sesuatu terjadi atau tidak terjadi. Pembangunan teori yang efektif menggabungkan ide-ide baru dengan teori dan temuan yang ada untuk mendukung hipotesis, sehingga pernyataan hipotesis formal bukanlah sebuah kejutan bagi pembaca.
#Kejelasan Konstruk
Kejelasan konstruk sangat penting dalam pembangunan teori karena memfasilitasi komunikasi di antara peneliti. Konstruk yang jelas adalah kategori yang kuat yang merinci fenomena ke dalam perbedaan yang tajam dan mudah dipahami oleh komunitas peneliti. Konstruk yang jelas memastikan bahwa peneliti berbicara tentang hal yang sama atau berbeda, mengurangi proliferasi konstruk yang tidak perlu.
#Pernyataan Hipotesis
Hipotesis adalah hasil logis dari argumen teoritis Anda. Mereka menjelaskan bagaimana hubungan akan tampak berdasarkan alasannya. Setiap hipotesis harus menentukan sifat hubungan, membedakan variabel independen (IV) dan dependen (DV), serta menentukan apakah arah hubungan itu positif atau negatif. Hipotesis juga harus menangkap karakteristik hubungan lainnya, seperti bentuknya jika hubungan tersebut bukan linear.