Lihat ke Halaman Asli

Yan Okhtavianus Kalampung

Narablog, Akademisi, Peneliti.

Benturan Standarisasi Pendidikan dan Individualitas Naradidik

Diperbarui: 8 Agustus 2023   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: delhibookmarket

Dua hal itu tidak pernah bisa didamaikan.

Manusia selalu unik dan beragam, sementara dalam operasional pendidikan selalu dibutuhkan standarisasi agar bisa berjalan lancar. Ini yang digambarkan secara menarik dalam buku "Totto-chan: The Little Girl at the Window" yang ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi.

Buku itu sebenarnya ditulis dalam bahasa Jepang, dan memang latarnya diambil di waktu Perang Dunia Kedua di Jepang. Katanya novel ini merupakan olahan dari pengalaman pribadi si penulis.

Novel ini menggambarkan benturan standarisasi dan individualitas dalam pengalaman hidup sosok Totto-chan.

Ia adalah anak yang unik. Punya cara belajar yang unik. Serta kepribadian yang unik.

Karena keunikan itu, waktu Sekolah Dasar, Totto-chan diusir karena sang guru melihatnya sebagai murid yang tidak bisa diajar.

Akhirnya Ibunda dari Totto-chan memasukkannya ke sekolah yang unik sama seperti kepribadian anaknya. Sekolah yang tempat belajarnya terbuat dari gerbong kereta.

Di dalam sekolah itu, pendekatan belajarnya memakai cara yang memantik rasa penasaran dari Totto-chan ini.

Ia dibebaskan untuk berbicara, sementara di sekolah lamanya murid harus diam mendengar guru bicara. Lalu pendekatan yang dipakai oleh para pengajar di sekolah gerbong itu berdasarkan metafor alam. Seperti anak-anak disuruh membawa bekal yang isinya dari laut dan gunung.

Semua itu memantik rasa penasaran Totto-chan sekaligus memberi ruang baginya untuk berekspresi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline