Lihat ke Halaman Asli

Yan Okhtavianus Kalampung

Narablog, Akademisi, Peneliti.

Euphoria Umur 20-an Tidak Perlu Berlebihan

Diperbarui: 23 Juni 2023   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Umur 20an sudah diromantisasi sedemikian rupa.

Berbagai istilah telah diciptakan untuk menciptakan kesan pentingnya fase umur itu.

Quarter-life crisis, twentysomethings dan sebagainya.

Mulai dari YouTube, Facebook, Twitter sampai koran online membicarakan topik ini.

Dunia perbukuan pun tak lepas dari ini.

Untuk kepentingan Klub Baca Asik di Leeds yang saya ikuti, kami membahas buku yang terkait topik ini.

Buku karya Meg Jay yang berjudul "The Defining Decade: Why Your Twenties Matter and How to Make the Most of Them Now**"** yang menjadi fokus kami.

Buku yang awalnya terbit di tahun 2012 ini terus menjadi sorotan sehingga terus dicetak ulang. Kemungkinan karena buku ini mendukung bahkan menjadi alat untuk mempertegas tren romantisasi umur 20an.

Buku Jay ini sebenarnya olahan rekaman praktek psikologi klinis yang dijalani selama bertahun-tahun. Ia mendapati bahwa ternyata tahun 20an ini banyak sekali menjadi ruang penyesalan bagi anak muda Amerika Serikat.

Buku itu banyak berisi testimoni pasiennya Jay tentang hal itu.

Singkatnya, penyesalan itu muncul terutama karena para pasien itu merasa umur 20an nya tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline