Emak Ku Pergi
Entah kenapa hingga kini aku masih ingat dan terus teringat, permintaan mu canda tawa mu. Meski terkadang membuat hati ku kesal. Tapi engkau lah penyejuk hati ku
Dan hingga kini Tidak pernah terlintas sedikit pun oleh ku. Engkau bakalan cepat pergi meninggalkan ku selamanya. Tidak pernah aku pikiran sebelumnya. Engkau akan sesingkat itu menghadap illahi.
Hingga buat ku ingin menyanggah illahi karena waktu diberikan kepada emak ku kenapa terlalu singkat.
Wahai sang pencipta alam semesta kenapa engkau terlalu cepat mengambil emaku.Di kala aku belum bisa menyenangkanya. Mak. Maafkan anak mu yang tidak tahu diri ini. Mak. Datanglah kembali padaku, karna aku butuh kamu Mak. Aku sangat rinduk kamu Mak.
Mak. Aku terlahir dari rahimmu, hingga datang kedunia ini. Mak, kepergianmu buatku takut, buat ku berdoasa buat ku sedih. Walaupun engaku selalu mengomel kesana kemari. Atas kebadungan ku, atas kenakalan ku.
Tapi jujur, engkaulah penysmangat hari-hari ku. Kini engkau telah pergi, kini tak bakal kudengar lagi nasehat mu. Takan kudengar lagi canda tawa mu, kala lihat aku melucu.
Mak. Aku rindu alunan lembut suaramu kala merajuk ingin sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H