Lihat ke Halaman Asli

Yan veraosmana

Glang-Glong Swasta

Bangkrut Bangkit Bangkrut Pasrah

Diperbarui: 17 Januari 2023   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak ku

Bangkrut Bangkit Bangkrut Pasrah

Kisah pengalaman pahit dalam hidupku, mungkin takan pernah tergantikan oleh apapun. Entah ini bisa menginspirasi atau tidak, tetapi ini memang nyata aku alami sendiri. Kalau pun ada hal positif semoga bisa diambil hikmahnya 

Usai aku memutuskan resign dari kerjaan, karena sesuatu hal terkait beda pendapat atau beda prinsip dengan rekan sejawat. Dan kebetulan juga sudah tidak mau lagi menjadi budak corporate terus menerus.

Aku pun pulang dengan sepeda motor ku. Melewati beberapa kabupaten dan kota, tanpa mikir besok kerja apa, mau usaha apa. Yang penting aku bisa pulang dahulu, untuk menemui istri tercinta ku dan anak sulungku yang masih balita.

Aku pun sampai dirumah, kebetulan istri ku, kala itu masih mengajar di salah satu taman kanak-kanak swasta. Aku pun tidur dengan pulasnya, karena aku sendiri tak tahu mau apa lagi. Duit tak punya, kerjaan tak ada, usaha pun tak ada juga.

Tapi, memang aku orangnya suka usaha apapun. Dan tidak kapokan, selalu pingin mencoba dan terus mencoba. Lucunya lagi,kondisi ku pun dialami oleh istriku. Jadi ketika pulang kerumah dan bertemu dengan ku. Ternyata punya niatan sama, yaitu menceritakan kondisi yang dialami.

Lucu memang, satu dua hari terus minggu hingga bulan. Kami kuat menjalani hidup apa adanya, tanpa ada kerjaan apapun. Dan tanpa ada pemasukan apapun. 

Tak ada hujan tak ada angin. Ada orang datang, bahwa kontrakan yang kami tempati. Mau ditempati yang punya, sehingga secepatnya harus meninggalkan kontrakan tersebut. Kami pun dikasih waktu lima hari. 

Bayangkan saja, lima hari tak punya uang sepeser pun. Tapi harus nyari kontrakan, akhirnya kuputuskan menjual motor kesayangan ku. Duitnya buat ngontrak rumah dan sisanya buat beli motor butut.

Dikontrakan baru pun kondisinya lebih parah lagi, kadang tidak makan sehari sampai dua hari. Begitu pula anak ku pun sama. Tapi meski masih ada asi istriku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline