Lihat ke Halaman Asli

Mengakhiri Rindu Sendiri

Diperbarui: 7 April 2024   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuseduh teh jam tiga pagi dini hari
Menyesap aroma segar seorang diri
Berbicara pada jam dinding yang lama mati
Masih lamakah aku menanggung rindu ini sendiri

Hening tak ada suara menemani
Hanya gesekan sendok dan cangkir yang berdenting
Menciptakan alunan yang teramat lirih
Hingga menyisa ampas daun-daun teh yang mewangi

Menunggu kehadiranmu adalah hal tak pasti
Meninggalkan luka dan derita yang tak kau sadari
Menyumbang perih bagai tergores belati
Rindu sendiri memang sesakit ini

Aku memang rumah tak berpenghuni
Bukan akhir dari perjalanan panjang yang kau tapaki
Bukan juga muara yang akan kau temui
Hanya pelabuhan sementara yang pernah kau singgahi

Jika dalam pencarian kau temukan pelangi
Itu tanda langit yang kita tatap tak sama lagi
Karena aku sedang basah kuyup menanti
Derap langkah kaki yang ternyata bukan pemilik hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline