Lihat ke Halaman Asli

Diguncang Lindu

Diperbarui: 2 Juli 2023   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua kali lindu mengguncang rindu hingga berantakan.
Mengacaukan bangunan-bangunan yang tampak kokoh berdiri padahal pondasi tak sempurna.
Memporak-porandakan keimanan yang seharusnya menguatkan, tapi malah terkoyak karena guncangan nafsu dunia.
Akan jadi apa tubuh ini yang katanya khalifah di bumi pilihan Tuhan.

Akan kau bayar dengan apa puisi-puisi rindumu yang katanya istimewa.
Seluruh kata cinta yang kau persembahkan, bahkan tak sebanding dengan rahman rahimnya.
Akan kau bujuk dengan apa lagi Tuhanmu yang kau tahu Maha Segalanya
Apakah tak sungkan kau bujuk lagi dengan banyak air mata palsumu yang selalu jadi andalan.

Pada akhirnya esok lagi dan esok lagi menjadi bualan janji yang kau ucapkan untuk kata-kata taubat.
Menunggu guncangan yang lebih dahsyat kah, untuk mendekatkan keningmu pada sajadah.
Jarak yang engkau cipta sudah melampaui batas terjauh yang ditetapkan.
Dan waktu yang kau buang sudah terlalu banyak terlewatkan sia-sia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline