Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka " (Ali Imran: 190-191)
Hidup adalah sebuah pelajaran yang harus kita lalui. Sebagai manusia kita harus bisa menjadikan hidup ini berarti. Karena hidup di dunia ini hanya sekali dan hanya sebentar. Bukankah kehidupan yang kekal kita nanti adalah di akhirat.
Dengan singkatnya hidup di dunia ini, Allah telah menunjukkan ayat-ayatNya. Seseorang yang faham akan makna hidup, maka akan dapat pula melihat dan memahami ayat-ayatNya sebagai petunjuk ataupun pelajaran berharga untuk kehidupan yang dijalani. Allah menurunkan dua ayat yang perlu kita ketahui. Di antara ayat-ayat tersebut adalah ayat qouliyah dan ayat kauniyah. Adapun pengertian secara singkat mengenai ayat qouliyah dan ayat kauniyah adalah sebagai berikut:
Ayat qouliyah adalah ayat-ayat Allah yang diturunkan berupa kitab, seperti kitab Taurat, kitab Zabur, kitab Injil, dan kitab Al-Qur'an yang kita kenal. Adapun ayat kauniyah adalah ayat-ayat yang berupa kejadian alam, dimana dari ayat tersebut kita dapat mengambil pelajaran hidup berharga. Sebenarnya ayat-ayat kauniyah inilah yang menguatkan akan kebenaran dari ayat-ayat qouliyah.
Saya akan membahas mengenai ayat kauniyah yang ada di sekitar kita. Yang mungkin sebagian dari kita belum menyadari keberadaan ayat kauniyah tersebut. Kita akan belajar dari makhluk Allah yang kecil, yang sering kita singkirkan ketika dia berada di sekitar kita. Yang sering kita injak jika kita tak mengetahui keberadannya. Ya, makhluk itu adalah semut.
Apa yang ada difikiran Anda mengenai semut??, suka menggigit? Suka dengan yang manis-manis?. Ternyata semut memiliki kelebihan lain dari itu semua. Dan saking istimewanya, nama semut ada dalam Al-Qur'an dan dijadikan nama salah satu surah dalam Al-Qur'an.
Lalu apa yang dapat kita pelajari dari makhluk kecil bernama semut itu? Pernahkah mata kita melihat bagaimana semut berjalan? Ketika setiap semut-semut tersebut bertemu dengan semut lainnya, maka semut tersebut akan berhenti sejenak kemudian melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Begitu seterusnya hingga semut-semut tersebut sampai pada tujuannya. Semut-semut tersebut menunjukkan pada kita, bahwa seharusnya saat kita bertemu dengan saudara kita, hendaknya kita menyapa, memberi salam, dan mendoakannya. Kita sebagai manusia, makhluk soaial, makhluk yang membutuhkan makhluk lain seharusnya meniru apa yang dilakukan oleh semut.
Saat kita sedang berjalan dan bertemu dengan saudara kita, hendaknya kita menyapa dan memberinya salam. Tidak hanya diam saja ketika bertemu, apalagi menunjukkan muka yang masam ketika bertemu dengan teman atau saudara kita.
Setelah perjalanan semut dengan salamnya, kini gotong royong yang dilakukan semut perlu kita contoh juga. Coba kita lihat bagaimana semut membawa makanan? Maka semut-semut tersebut akan bersama-sama mebawa makanan tersebut. Kita sebagai makhuk social, pasti membutuhkan sifat gotong royong tersebut. Agar pekerjaan yang kita kerjakan cepat terselesaikan.