Lihat ke Halaman Asli

Munir Sara

TERVERIFIKASI

Yakin Usaha Sampai

Desa Tematik, Terobosan Menteri Desa Yandri Susanto

Diperbarui: 3 Januari 2025   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto (Sumber: KOMPAS.com)

Desa tematik adalah pembangunan desa yang sejalan dengan core business desa. Coraknya bisa bermacam-macam. Mulai dari desa tematik budaya, agrobisnis, pariwisata, dan perikanan. Dari satu layer ekonomi, ternyata dapat menggairahkan elemen ekonomi lainnya yang menghidupkan perekonomian desa.

Masing-masing pembangunan tematik ini, dalam rangka membangun suatu ekosistem perekonomian desa. Desa tematik budaya misalnya, bisa merangkai pewarisan nilai-nilai budaya,  menggairahkan rantai nilai dalam corak ekonomi budaya seperti produk kreatif, seni dan kuliner.

Dalam ceruk ekonomi budaya ini, mampu mengintegrasikan potensi lokal menjadi suatu sumber daya ekonomi yang mumpuni. Desa tematik budaya ini juga dapat menggairahkan sektor jasa, karena market value yang linkage dengannya adalah tempat-tempat yang menyuguhkan situs-situs heritage dan mendorong mobilisasi manusia keluar masuk desa. Desa desa adalah basis kebudayaan otentik.

Success story

Desa Penglipuran di Bali, misalnya, dengan rumah tradisional khas Bali, festival adat, dan seni tari, mampu menarik sekitar 30.000 wisatawan per bulan dan menghasilkan pendapatan sekitar Rp 900 juta. Desa Sade di Lombok, dengan rumah adat suku Sasak, demonstrasi tenun tradisional, dan ritual adat Nyongkolan, meraup sekitar Rp 100 juta per bulan dari 5.000 pengunjung.

Di Nusa Tenggara Timur, Desa Wae Rebo, yang dikenal dengan rumah adat berbentuk kerucut (Mbaru Niang), juga menawarkan pengalaman tinggal bersama masyarakat lokal, menghasilkan pemasukan sekitar Rp 130 juta dari wisatawan yang menginap.

Desa Nglanggeran di Yogyakarta, yang memadukan atraksi seni lokal, cerita legenda Gunung Api Purba, dan kuliner khas, memperoleh pendapatan sekitar Rp 300 juta dari 20.000 pengunjung per bulan.

Sementara itu, Desa Baduy di Banten, dengan kehidupan masyarakat Baduy Dalam dan Luar serta kerajinan tradisionalnya, mencatat pemasukan Rp 150 juta per bulan dari wisatawan yang tertarik akan keunikan budaya dan kearifan lokal mereka.

Desa tematik perikanan misalnya, di Desa Bangsring di Banyuwangi, Jawa Timur, terkenal dengan konservasi terumbu karang, snorkeling, dan edukasi lingkungan, menghasilkan sekitar Rp 750 juta per bulan dari sekitar 10.000 pengunjung.

Di Desa Nelayan Bintan, Kepulauan Riau, wisatawan dapat merasakan kehidupan nelayan tradisional, memancing di laut, dan menikmati hasil tangkapan segar, dengan pemasukan desa mencapai Rp 250 juta per bulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline