Lihat ke Halaman Asli

Munir Sara

TERVERIFIKASI

Yakin Usaha Sampai

Predator Konstitusi

Diperbarui: 23 Agustus 2024   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber : istimewa)


Malam ini, depan stasiun Palmerah senggang. Hanya auman sirine aparat. Pagar-pagar gedung dikunci mepet-mepet

Para jawatan DPR berkerumun. Tak bisa pulang. Para pendemo masih ngotot. Bedil aparat dengan gas air mata terus ditembak

Puing-puing pagar baja gerbang DPR berserak. Roboh. Setelah diamuk pendemo. Sampah berjejal. Aparat wara wiri depan gedung DPR

Letupan senapan air mata mengharu biru. Lida api, merekah di udara. Gas air mata kemana-mana

Tak ada penjual gorengan, cakwe, mi ayam atau nasi goreng. Sate Madura pun tak ada.

Gara-gara kepentingan politik bapa dan anak, mas Miun penjual nasi goreng kehilangan pendapatan semalam. Begitu pula para pedang lainnya  

Tak seperti biasa, jalan depan stasiun Palmerah penuh sesak para jawatan. Atau ojek yang ngetem. Malam ini tak setupun mereka ada di tempat biasa.

Di bawah tangga jembatan gantung Palmerah kosong melompong. Bocah-bocah penjual tisu pun raib. Bahkan tiga ekor kucing yang biasa memelas di anak tangga pun pupus dari penglihatan

Sejak pagi saya sudah tiba di gedung DPR. Ternyata tak diizinkan masuk. Akhirnya diajak senior makan bakso lapangan tembak. Karena lapar yang menjadi-jadi, saya tak makan bakso, tapi iga goreng es kelapa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline