Lihat ke Halaman Asli

Munir Sara

TERVERIFIKASI

Yakin Usaha Sampai

Sensasi Es Campur Melaka

Diperbarui: 20 Oktober 2017   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Es Campur Malaka (Doc Munir A.S)

Minggu (14/10/2017), ketika disajikan, saya sudah mencium aroma gula merahnya. Wangi tajam gula merah yang paling menohok. Ketika melihat daftar menu, saya tanya pada si mba pramu saji. "Mba, ini Es Campur Melaka isinya apa saja?"

Dengan kostum bermotif batik, dan sejum yang agak cekah si mbanya bilang; "ini ada kacang merah, kolang-kaling dan kelapa muda."

Ketika disajikan, es-nya dibentuk mirip kerucut. Terlihat ada kerucut dalam mangkuk. Tapi sudah berwarna merah kecokelatan. Di atas gumpalan es berbentuk itu sudah disiram air gula merah.

Saya melubangi bagian tengahnya dan memasukkan air gula dan beberapa biji kacang merah. Persis di bagian bawah gumpalan es, nampak kacang merah yang kuahnya sudah menyatu bersama warna gula merah.

Kolang-kalingpun berubah warna kecokelatan. Buah kelapa muda juga sama. Jadi warna serta rasa gula merah dan kacang agak mendominasi. Menurut saya, yang membuat suatu menu itu berkelas, kalau mampu memberikan taste yang beragam saat dalam mulut. Es Campur Melaka, memberikan rasa yang ramai.

Saat masuk ke mulut, ada tiga cita rasa yang berbeda-beda. Gula merah yang agak tajam rasanya, pun tekstur kacang merah yang empuk. Tak kalah juga kolang-kaling dan buah kelapa muda yang memberikan sensasi spongy dalam mulut.

Di bagian es yang saya lubangi, sengaja saya masukkan buah kelapa dan satu atau dua sendok air esnya. Jadi cukup buah kelapa saja pun memberikan sensasi cita rasa.

Air kacang yang sudah menyatu bersama warna gula merah plus rasa kelapa yang gurih, membuat saya berulang kali mengulangi sensasi ini. Manis yang tak menohok, wangi gula merah serta gurih kacang dan buah kelapa, saling menyempurnakan taste. Es Campur Melaka; top markotop.

Tapi tak cuma cita rasa saja yang dimanjakan dengan Es Campur Malaka. Saya juga menikmati ornamen yang mencirikan kearifan lokan rumah orang Indonesia. Kayu dan meja pun diposisikan persis meja makan dalam rumah. Jadi saat berada dalam warung, saya merasa at home. Serasa di rumah sendiri.

Ini kali kedua saya makan di Warung Teko. Saya selalu mengulangi sensasi di tempat ini. Nasi goreng pete-nya juga maknyus. Tapi kali ini, ditambah Es Campur Melaka. Baru tahu saya. Ke Bogor Yuk !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline