Sejak Kongres ke V di Jakarta, Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), bertekad menjadikan lokus anak muda sebagai inti gerakan Partai Amanat Nasional (PAN). Semangat itu, diobjektivikasikan dengan kerja-kerja nyata rekrutmen melalui jenjang pengkaderan formal BM PAN.
Anak muda sebagai basis rekrutmen kader, terus digebyarkan melalui kegiatan Jambore BM PAN yang sudah terlaksana di DPW BM PAN DKI Jakarta, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Hingga kini, sekitar 4000 kader yang telah didik dan dilatih melalui kegiatan perkaderan berbasis kurikulum resmi perakderan PAN dan BM PAN.
Berdasarkan data KPU (2014), jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2014, pemilih berusia 17 sampai 20 tahun sekitar 14 juta orang. Sedangkan yang berusia 20 sampai 30 tahun sekitar 45,6 juta jiwa. Diperkirakan, jumlah ini akan terus bertambah pada pemilu 2019. Basis data inilah yang menjadi sasaran target BM PAN dalam melakukan rekrutmen kader muda di 34 provinsi se Indonesia melalui kegiatan Jambore BM PAN.
Kegiatan Jambore ini, tak cuma berorientasi kuantitatif, tapi juga dialasi dengan internalisasi pemaham soal kepartaian; khususnya tentang PAN dan ideologisasi; dalam rangka menanamkan militansi kader terhadap PAN. Dalam beberapa kesempatan, ketua umum BM PAN Ahmad Yohan mengatakan, "ideologisasi dan penguatan militansi kader, dalam rangka menumbuhkan rasa memiliki PAN oleh kader muda."
Dengan demikian, di tiga provinsi yang telah melaksanakan kegiatan Jambore, tak tanggung-tanggung DPP BM PAN menurunkan para instruktur nasional perkaderan, baik dari representasi DPP PAN dan BM PAN dengan gemblengan edukasi berdasarkan pedoman perkaderan PAN dan BM PAN. Kegiatan Jambore BM PAN ini, juga disetarakan dengan Latihan Kader Amanat Dasar (LKAD) sebagai jenjang perkaderan resmi PAN.
Hingga Desember 2017, DPP BM PAN menargetkan kegiatan Jambore sudah mencakup Kawasan Timur Indonesia dan Sumatera, disusul kegiatan Jambore di daratan Jawa. Kegiatan Jambore ini juga dibarengi dengan kegiatan Musyawarah Wilayah BM PAN, sebagai bentuk konsolidasi organisasi dan memperkuat struktur BM PAN di tingkat DPW dan DPD BM PAN se Indonesia.
Secara tegas dalam beberapa kesempatan, Yohan menegaskan, tidak akan ada Muswil BM PAN bagi DPW yang tak menyelenggarakan kegiatan jambore dengan merekrut 1.500 kader baru. Alasanya, jangan sampai BM PAN terjebak pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya serimonial dan rutinitas.
BM PAN, harus menjadi poros muda PAN yang terus melakukan kerja-kera konkret dan terukur bagi PAN di pemilu 2019 nanti. Kegiatan Jambore juga merupakan amanah Kongres V BM PAN, yang harus dipenuhi dengan mengerakkan seluruh sumber daya BM PAN, baik ditingkat DPP, DPW hingga DPD BM PAN se Indonesia.
Jambore BM PAN, adalah titik gerak menggairahkan PAN sebagai partai kader dan partai anak muda. Dengan kader muda yang terus terkonsilidasi melalui kegiatan Jambore ini, kelak PAN akan memiliki kader-kader muda militan yang dipersiapkan menjadi saksi pada pemilu 2019 nanti. Oleh sebab itu, kader-kader baru yang direkrut pada kegiatan Jambore, telah terinput dalam data base BM PAN di setiap wilayah yang telah melaksanakan kegiatan Jambore ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H