Lihat ke Halaman Asli

Munir Sara

TERVERIFIKASI

Yakin Usaha Sampai

Lima Tahun Yandri Nahkodai BM PAN (1 Habis)

Diperbarui: 9 Agustus 2016   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (foto : republika.co.id)

Sejak terpilih di kongres IV BM PAN  di Yogyakarta, saudaraku Yandri Susanto mulai mengayuh bahtera BM PAN. Bukan pekerjaan mudah menjalankan bahtera BM PAN yang di dalamnya beragam manusia yang mewakili identitas primordialnya. Baik itu ideologi, etnis, budaya dan corak politik.

Tapi sejak pelantikan BM PAN di gedung YLKI Jakarta 2011, saya melihat, ketum Yandri memiliki daya ketahanmalangan yang kuat. Setidaknya saya menangkap, bahwa hasil kongres IV BM PAN adalah sebuah produk politik anak-anak muda PAN yang diametral dengan keinginan rezim PAN saat itu. Pesan itu begitu kuat ketika ketum Yandri harus vis a vis dengan Rodli. Pesan yang ingin saya sampaikan bukan pada soal pergulatan masa lalu, pesan positifnya adalah; daya survie ketum Yandri bertarung dengan keadaan yang berpihak.

Jadi, bukan pekerjaan mudah juga ketika Yandri terpilih sebagai ketua umum BM PAN. Ia harus mendinamisir belahan kepentingan di level elit, dan meminamilisir dampaknya di internal BM PAN.

Setidaknya; riak kongres Yogyakarta yang diametral dengan keinginan rezim PAN saat itu, harus dipawang, agar ramah terhadap perjalanan BM PAN satu periode dibawah kepemimpinan saudaraku Yandri Susanto. Kendatipun begitu, resonansi atau efek getar politik terhadap internal BM PAN tetap terasa di ruang-ruang politik internal tertentu.  

Setidaknya, ketum Yandri mengayuh bahtera BM PAN antara tarik-menarik arus kekuatan politik baik di level elit PAN dan di internal BM PAN sendiri. Belum lagi, belahan kepentingan itu menarik BM PAN dalam pusaran conflict of interest yang setidak-tidaknya cukup menganggu dinamitas organisasi.

Tapi ketika diawal kepengurusan BM PAN dibawah kepemimpinan ketum Yandri, ia sudah mengencangkan layar; melakukan konsolidasi ke DPW BM PAN se Indoneaia. Kira-kira 95% DPW BM PAN terkonsolidasi melalui musyawarah wilayah.

Tenaga, mental terlebih-lebih biaya pasti tergerus. Kendatipun begitu, di luar sana, peran-peran politik kepemudaan BM PAN terus terangkat ke ruang publik. BM PAN tak lagi terkungkung dalam dialektika internal, tapi merangsak masuk ke atmosfer politik kepemudaan nasional.

Di ranah sosial, BM PAN pun mulai meretas keberpihakan dengan merespon isu publik yang memperjelas populimse BM PAN. Sejauh catatan saya, hingga Agustus 2016, ± 40 judul media (cetak dan online) yang memberitakan beragam kegiatan BM PAN dan statemen tokoh-tokoh BM PAN. Setidak-tidaknya saya menimbang, bahwa tone dari sekian dialektika itu, ketum Yandri sebagai tokoh yang sangat menentukan irama gerakan BM PAN selama lima tahun.

Dari sisi kaderisasi kepemimpinan politik di internal PAN, ketum Yandri cukup sukses mengelola BM PAN. Setidaknya ketum Yandri mengakhiri masa jabatannya di BM PAN ini dengan khusnul khatimah. Kader-kader muda BM PAN terdistribusi secara merata di jajaran eksekutif PAN, baik di tingkat DPP hingga ke DPD PAN. Ini suatu ijtihad yang sebelumnya belum tercapai dengan baik; tapi di eranya ketum Yandri mampu menjawabnya dengan baik. Mission success.    

BM PAN Dalam Sorotan Media

Satu periode BM PAN dalam dialektika media mainstream, adalah suatu etape panjang perjalanan BM PAN dalam merespon isu-siu publik. Di tengah mahalnya ongkos marketing politik untuk mengenalkan publik pada PAN, kader-kader BM PAN, khususnya fungsionaris DPP BM PAN tetap eksis di ranah pemberitaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline