Lihat ke Halaman Asli

Munir Sara

TERVERIFIKASI

Yakin Usaha Sampai

Inspiratif : Dialog Jokowi dengan Tuhan

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13948919161356139194

[caption id="attachment_299235" align="aligncenter" width="478" caption="Dialog Jokowi dengan Tuhan (sumber foto : munir.doc)"][/caption]

Syahdan suatu waktu, Jokowi menghadap Tuhan minta restu, agar ia dicalonkan sebagai Presiden RI. Waktu hendak masuk ke pintu arsy, Tuhan begitu sedih, gelisah dan tak mau bangun dari kursi kebesaran-Nya untuk menghampiri Joko.

Malaikat yang mengantar Jokowi pun bingung. Konon menurut malaikat, biasanya Tuhan bangun dari kursi kebesaran-Nya dan menghampiri para hamba-hamba-Nya yang saleh. Karena Tuhan yang tak beranjak dari tahta-Nya, malaikat dan Jokowi keluar dari arsy Tuhan dengan penuh rasa penasaran. Kenapa ya Wi? begitu gumam malaikat pada Jokowi dalam perjalanan turun ke bumi.

Karena penasaran, sepulang dari arsy Tuhan itu, para malaikat yang punya keahlian di bidang intelijen, kumpul dan ingin mencari tahu, apa gerangan Tuhan begitu tak bersahabat dengan Jokowi.

Hingga suatu waktu, malaikat Jibril yang lazim naik turun bumi untuk mengamati kehidupan ummat manusia, berkesempatan diskusi dengan Tuhan. Tentu materi dialog itu spesifik soal kenapa Tuhan begitu enggan bangun menemui Jokowi.

Akhirnya Tuhan menyingkap seluruh tabir rahasia itu. "Ya..... Jibril, bagaimana mungkin saya mau bertemu Jokowi, orang itu (Jokowi), sudah saya amanahkan sebagai Walikota Solo, tapi ia berkhianat dan kemudian memburu kursi gubernur DKI.

Tidak cuma itu ya... Jibril, ketika Saya luluh dan membiarkan ia menang pada pilgub DKI-Jakarta, akhirnya warga Jakarta dikhianati juga. Dan kini ia memburu jabatan sebagai presiden RI.

Saya (Tuhan) merasa sudah dua kali dikhianati Jokowi dengan sumpahnya. Waktu Jokowi datang menghampiri saya, sesungguhnya saya sangat gelisah, jangan-jangan kursi ke-Tuhanan saya pun hendak direbut Jokowi juga. Konon dalam dialog imajinatif ini, Tuhan pun gelisah bila kursi kebesaran-Nya direnggut Jokowi.

Gaya Jokowi menghianati Tuhan ini sangat canggih. Menggunakan mesin survei dan elektabilitas. Dengan cara ini, Jokowi membelakangi sumpahnya atas nama Allah dari satu jabatan ke jabatan lainnya.

Saya dan yang sefaham tentu bisa memahami ini, bahwa orang yang sudah biasa mengkhianati Tuhannya, paling mudah mengkhianati rakyatnya. Kasarnya begini, Tuhan saja bisa dikhianati apalagi rakyat?

Sepenggal kisah ini, mengingatkan kita pada terminologi pemimpin yang amanah. Pemimpin yang amanah adalah, ia memagang teguh sumpah setianya pada rakyat atas jabatan yang sudah dipercayakan padanya hingga akhir masa jabatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline