Labuan Bajo, surga tersembunyi di Indonesia Timur Bagian Selatan. Kini tengah mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Bukan sekadar pertumbuhan jumlah wisatawan, namun lebih dari itu, Labuan Bajo tengah memasuki fase organic growth di mana pariwisata berkembang secara alami dan berkelanjutan.
Fase ini tumbuh di tahun 2024, diakhir masa pemerintahan Jokowi.
Konsep 'kembali ke empunya' menggarisbawahi pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata Labuan Bajo, sehingga manfaat ekonomi dan sosial dapat dinikmati secara langsung oleh mereka.
Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan pada pihak luar dan memberikan ruang bagi pertumbuhan yang lebih alami dan berkelanjutan.
Namun, konsep ini dapat bertumbuh apabila keterlibatan pemangku lokal mampu bersinergi. Algoritma sinergi dengan pendekatan kolaboratif bagi pengembangan sektor pariwisata.
Model ini melibatkan lima aktor utama yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan besar. Kelima aktor utama ini adalah: pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat dan media.
Praktek-praktek pendekatan kolaboratif berbasis komunitas misalnya penyelenggaraan Komodo Travel Mart V pada periode Juni 2024.
Kolaborasi pentahelix yang melibatkan lima aktor utama dengan 33 kelembagaan. Kolaborasi ini telah memperlihatkan Benchmarking tertinggi dari para buyer tentang Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas.
Kolaborasi ini diinisiasi oleh Konsorsium Asosiasi meliputi ASPPI, ASITA, ASTINDO NTT, IHGMA Mabar dan Pemda Mabar dengan partner event BPOLBF dan Kemenparekraf.