Persayaratan Propinsi Flores secara administratif telah memenuhi syarat. Syarat jumlah kabupaten kota dan jumlah penduduk. Namun, ibukota propinsi Flores masih dalam perdebatan. Terdapat beragam alasan. Diantaranya kepentingan masing-masing kabupaten. Tarik menarik kepentingan telah ada sejak pasca era reformasi. Semakin menguat pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.Skenario Ibukota Flores.
Zone 1 : Ibukota Flores berada dekat dengan tiga kabupaten yaitu Ende, Bajawa dan Nagekeo.
Zona 2 : Ibukota Flores di Maumere.
Zone 3 : Ibukota Flores berada di Manggarai Barat.
Keunggulan masing-masing zona dilihat dalam aspek geografis, ekonomi, politik dan sosial budaya. Aspek sosial budaya seperti dukungan masyarakat setempat, komposisi kependudukan dan sumber daya manusia. Sumberdaya manusia yang unggul dapat mengatasi kelemahan membangun NTT yang ada selama ini. Kelemahannya pada faktor egosentris kewilayahan. Padahal SDM NTT tidak kalah dengan SDM daerah lainnya. Membangun ibukota Flores diperlukan wilayah dengan indeks ketahanan wilayah yang tinggi.
Misalnya Zona 3, Labuan Bajo yang telah lebih dahulu bertumbuh dengan sangat cepat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023 angka investasi di Manggarai Barat sebesar 1,3 triliun rupiah. Melampui seluruh kota dan kabupaten di NTT. Tanpa menghilangkan keinginan Manggarai Barat sebagai ibukota propinsi. Data menunjukan Kab. Mangarai Barat berada pada urutan ketiga secara nasional atas realisasi peningkatan pendapat asli daerah (BPS, 2023).
Tanpa menjadikannya sebagai ibukota propinsi, Kab. Manggarai Barat telah melalui pertumbuhan wilayah ibukota propinsi NTT. Penempatan ibukota propinsi di Manggarai Barat justru akan memberi dampak efek sentrifugal pembangunan. Hal ini akan berdampak negatif terhadap pengembangan wilayah dan kerusakan lingkungan serta berdampak negatif dalam pengembangan wilayah Manggarai Barat sebagai kota pariwisata dengan konsep green tourismenya.
Zona 2 ibukota propinsi di Maumere. Maumere memiliki keunggulan historis dan infrastrktur serta geografis. Maumere dalam satu dekade terakhir memiliki keunggulan bidang seni. Jika kita mengkaji dalam perspektif preferensi estetika, setiap jaman memiliki getaran frekuensinya masing-mmasing. Maumere telah menghasilkan keselarasan alam dengan karya-karya seni yang mendunia. Lagu-lagu karya putra-putri Maumere sangat viral dan sampai ke mancanegara.
Kita bisa bandingkan sejarah kota-kota di dunia seperti Paris, Wina dan Florence yang tumbuh dan menghasilkan banyak karya seninya, apakah hal ini menandakan ibukota propinsi Flores di Maumere? Untuk mengukurnya, dapat dilihat dari pertumbuhan daerah sejak 3 - 4 dekade yang lalu dan kenaikan pedapatan asli daerah tiap dekade.
Sebagaimana kabupaten kota lainnya angka pertumbuhannya berada pada grafik yang hampir sama polanya. Maksudnya, Maumere masih perlu ditemukan faktor keunggulan lainnya yang dapat menjadikan kekuatan sebagai ibukota propinsi.
Zona 1, atau zona triangle. Pusat ibukota Flores berada pada garis didalam segita imaginer 3 titik kota yaitu Bajawa, Ende dan Nagekeo. Keunggulan letak ibukota dalam segitiga imaginner ini antara lain aspek geografis, infrastruktur dan ekonomi. Secara geografis berada ditengah pulau Flores dan dekat dengan 3 kota kabupaten. Secara ekonomi, pembangunan ibukota Flores akan berdampak pada roda perkenomian. Dampak ekonomi akan terdistribusi ke tiga wilayah sekitar ibukota Flores.