Lihat ke Halaman Asli

Buntuh

Diperbarui: 12 November 2022   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buntuh dijalan sepi

berteman anak-anak kami melintas dalam ruang dan waktu

kerikil, duri dan tantangan silih berganti

kadang derai air mata jatuh tak terasa

              Memang sepih dan buntuh pikiran ini

              hiasan pikiran yang tak bertepi ketika jauh melayangku

              Alhasil bisa kembali ketika tiga putri semangatku menyebut dan memanggil

              saat melayangku pergi dilaut lepas tak bertepi

Buntuh memang buntuh

kemana langkah selanjutnya 

bingung mengambil langkah 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline