Lihat ke Halaman Asli

Ghatan SAY

Jurnalis Kompasiana

Tim Pengabdian IPA Terpadu Dampingi Masyarakat Tambakrejo Produksi Eco-print Berbahan Dasar Mangrove

Diperbarui: 4 Juli 2022   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Potensi kawasan mangrove Tambakrejo yang telah dikembangkan menjadi edu-park dengan konsep wisata pendidikan cukup menjanjikan. Saat ini telah tersedia paket wisata yang ditawarkan kepada pengunjung edu-park Tambakrejo salah satunya dalam bentuk menanam mangrove. Konsep ini mengajak wisatawan tidak hanya menikmati alam, tetapi juga dapat berinteraksi bahkan ikut serta dalam menjaga ekosistem mangrove di kawasan tersebut. Pengelolaan edu-park yang mengarusutamakan keterlibatan masyarakat dalam bentuk kelembagaan Kelompok Peduli Lingkungan Cinta Alam Mangrove Asri dan Rimbun (KPL Camar).

Potensi tersebut mendorong tim pengabdian masyarakat Jurusan IPA Terpadu yang diketuai oleh Andin Vita Amalia, M.Sc untuk mengadakan pelatihan diversifikasi produk jasa wisata edu-park Tambakrejo berupa eco-print berbahan dasar mangrove. Metode yang digunakan adalah pounding, dengan harapan dapat dengan mudah diaplikasikan oleh masyarakat.

Pelatihan eco-print metode pounding ini telah berlangsung pada hari Sabtu (2 Juli 2022) di halaman sekretariat KPL Camar sebagai mitra pengabdian. Pelatihan diikuti oleh 15 peserta yang seluruhnya merupakan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mawar Delima. Ketua KPL Camar, Juraimi, mengapresiasi pelaksanaan pelatihan ini dalam sambutannya. Materi pelatihan disampaikan oleh Andin Vita Amalia, M.Sc mencakup pengenalan alat dan bahan serta tahapan-tahapan dalam pembuatan eco-print metode pounding. Selanjutnya dilakukan praktik pembuatan eco-print oleh peserta didampingi oleh tim pengabdian yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Pendidikan IPA dan Ilmu Lingkungan.

Peserta mengikuti pelatihan dengan antusias terutama pada sesi praktik. Masing-masing peserta berhasil membuat produk eco-print pada bahan tote-bag dengan mengkombinasikan daun mangrove dan tumbuhan-tumbuhan lain yang ada di sekitar lingkungan mereka. Ketua KPL Camar di akhir acara juga berharap dapat menjalin kerjasama yang berkelanjutan agar eco-print ini dapat menjadi produk baru untuk cenderamata wisatawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline