Rusia mengibarkan bendera perang terhadap Ukraina, Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah telah melancarkan 203 serangan, invasi sudah dimulai dari Kamis (24/02/2022) pagi.
Perang ini pecah setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi memerintahkan kepada tentara Rusia untuk melasanakan operasi militer di daerah Donbas, wilayah timur negara Ukraina, pada Kamis pagi.
Dilansir dari AFP, Kamis (24/02/2022), keputusan Vladimir Putin melakukan operasi militer di Ukraina disampaikan pada pukul 6 pagi waktu setempat.
"Saya telah membuat keputusan operasi militer" kata Vladimir Putin dalam pernyataan mengejutkan yang disiarkan televisi pada pagi hari waktu setempat.
Dilansir dari associated press, Kamis 24/02/2022, presiden Rusia tersebut mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia pun mengatakan bahwa Rusia tidak ada niatan untuk menduduki Ukraina.
Laporan yang di berikan Al Jazeera Tv pada Kamis (24/02/2022), para warga Ukraina siang ini mengalami kepanikan meraka memborong perlengkapan dan bensin di SPBU setempat. Kepanikan tersebut dikarenakan serangan bom yang di lucurkan oleh Rusia dan terdengar ke ibu Kota Ukraina di Kiev.
"Orang-orang tampaknya panik di pusat kota karena suara ledakan yang mengguncang kota yang bergema di sekitar gedung itu sangat menakutkan bagi orang-orang yang tidak terbiasa dengan hal seperti ini," kata Andrew Simmons dalam laporannya di Al Jazeera TV, dikutip dari detik.com Kamis, (24/02/2022).
Diinvasi hari pertama Rusia mengklaim bahwa mereka telah menghancurkan 74 fasilitas militer milik Ukraina. Dari total 74 sasaran militer tersebut terdiri 11 lapangan terbang milik Ukraina.
"Akibat serangan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia, 74 fasilitas darat militer Ukraina porak-poranda," kata Igor Konashenkov, juru bicara kementerian pertahanan Rusia, dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Kamis (24/02/2022).
Presiden Indonesia, Joko Widodo, memberikan cuitan yang mungkin merujuk kepada invasi Rusia ke Ukraina