Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Letak Geografis terhadap Mata Pencaharian di Desa Arjowilangun

Diperbarui: 8 Juni 2021   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN
Letak geografis adalah letak di mana suatu daerah itu dilihat dari kenyataannya di bumi dan menentukan pula letak posisi antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Indonesia yang terletak di antara dua samudera besar mempunya dampak mendapat angin laut yang
membawa banyak hujan. Hal ini pula yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Selain itu, letak geografis Indonesia juga menyebabkan Indonesia memiliki dua musim. Hal ini dipengaruhi oleh angin musim yang berhembus tiap enam bulan sekali.

Selain memiliki iklim tropis, Indonesia memiliki keragaman budaya dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama. Hal ini disebabkan oleh letak Indonesia yang berada di cross position. Maksud dari cross position ini adalah Indonesia berada di antara persilangan dari dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia ke Benua Australia dan Samudra Hindia ke Samudra Pasifik. Selain itu, Indonesia memiliki mitra dagang dengan negara-negara sekitar karena lokasi yang strategis dan kegiatan perdagangan pun meningkat.

Kondisi geografis Indonesia sangat beragam. Ada dataran tinggi, dataran rendah, pegunungan dan pantai. Kondisi geografis Indonesia yang beragam berdampak pada mata pencaharian penduduknya. Orang yang tinggal di dataran tinggi akan memiliki mata pencaharian yang berbeda dengan mereka yang tinggal di dekat pantai.

Masyarakat yang tinggal di dataran tinggi dan pegunungan akan bermata pencaharian sebagai petani, peternak dan pedagang hasil pertanian.
Penduduk dataran rendah juga akan hidup dari bertani, tetapi dengan hasil pertanian yang berbeda. Pada saat yang sama, penduduk yang tinggal di daerah pesisir akan mencari nafkah sebagai nelayan, pembuat garam atau pemandu pantai. Oleh karena itu, untuk menciptakan kehidupan yang aman, harus menghormati mata pencaharian penduduk lain secara setara.

PEMBAHASAN
Desa Arjowilangun merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan kalipare Kabupaten Malang. Desa ini terletak di sebelah
selatan Kabupaten Malang yang berbatasan dengan Kota Blitar. Desa Arjowilangun merupakan daerah dengan banyak kecamatan. Oleh karena
itu, masyarakat Arjowilangun sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh tani. 

Namun, ada juga orang yang bekerja sebagai TKI atau TKW di luar negeri. Selain itu, ada pedagang, peternak, buruh tebu, dll di
masyarakat yang rela menggunakan kehidupan sehari-harinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Secara tidak langsung,perekonomian desa Arjowilangun ini juga dipengaruhi atas pendidikan yang ditempuh oleh anak-anak mereka,
sebab pendidikan sekarang juga tidak membutuhkan biaya yang sedikit. Ada beberapa masyarakat yang lebih mementingkan anaknya ikut bekerja dari pada menyekolahkan anaknya untuk mencari ilmu. Bertani di ladang dan Di sawah, beternak masih jadi fokus Mata
pencaharian sebagian besar masyarakat desa ini. 

Dari Luas desa sekitar 1.356 hektar, 58% di antaranya adalah lahan pertanian dan 28% Sawah, selebihnya daerah pemukiman residential Terbagi menjadi 5 dusun kecil. Produk pertanian utama seluruh desa Mereka adalah jagung, tebu dan
beras; sambil bekerja keras Peternakan yang berkembang adalah peternakan ayam, Kambing, babi dan sapi. Selain itu, juga berkembang

Perusahaan pertanian lainnya seperti jamur dan Keripik singkong yang produknya sudah laku di luar negeri Jawa Timur, bahkan sampai Jakarta 

PENUTUP
Desa Arjowilangun kebanyakan bergantung dengan mata pencaharian yaitu petani karena masih banyaknya lahan kosong yang bisa digunakan sebagai sawah ataupun ladang, sehingga masyarakat memanfaatkannya sebagai mata pencaharian utama. Tidak sedikit pula yang jadi TKI bekerja di luar negeri untuk menghidupi keluarga.

Perkembangan berbagai jenis usaha seperti industri mebel, usaha percetakan, dan usaha bengkel motor juga makin meningkat. Di desa ini juga tersedia fasilitas modern, seperti jasa penukaran valuta asing, warung internet, dan kafe. Desa Arjowilangun bahkan terlihat lebih maju dari pada Desa Kalipare yang menjadi ibu kota kecamatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline