Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Diperbarui: 4 Desember 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

TENTANG SUARA HATI KORBAN PENEKANAN DAN ANCAMAN DALAM PILKADA KAB. INDRAMAYU 2015

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang terhormat Bapak Anies Baswedan

Selamat menjalankan aktifitas semoga berkah Allah SWT tercurah pada Bapak dan keluarga serta seluruh bangsa Indonesia.

Pak Anies,
Saat saya menulis ini, di Indramayu sedang ramai-ramainya kampanye PILKADA untuk memilih bupati Indramayu 2015-2020. Perkenalkan saya Kusniati guru di SMP Negeri 2 Gabuswetan Kab. Indramayu Jawa Barat. Sebelum saya memberanikan diri menulis surat terbuka, saya sudah mempertimbangkan matang, untung dan rugi melakukan ini. Saya meyakini selalu ada konsekuensi dari setiap aksi. Namun, dengan dasar niat utama berjuang mencari kebenaran dan keadilan, serta bertujuan ikut mengedukasi publik untuk menyampaikan aspirasi secara prosedural dan santun, bismillahirahmanirahim, izinkan diri saya menyampaikan ini.

Pak Anies yang saya hormati Saya mempunyai suami yang menjadi pengurus NU di tingkat kecamatan Gabuswetan, karena terpanggil untuk ikut menegakkan keadilan suami saya melayangkan sms kepada Kepala Desa Sekarmulya agar berlaku netral dalam pilkada Indramayu, karena diindikasikan dugaan keterlibatan Kepala Desa Sekarmulya Kec. Gabuswetan Kab.Indramayu dalam pengerahan massa untuk kampanye maka suami saya melaporkan kejadian tersebut ke PANWAS setempat pada tanggal 26 November 2015, karena ketidaknyamanan atas laporan tersebut Kepala Desa Sekarmulya meminta bantuan pengurus Parpol pendukung pasangan Calon Bupati untuk mengancam via telpon kepada suami dan akan melaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kab. Indramayu. Selanjutnya pada hari Jumat 27 November 2015 Kepada Sekolah SMPN 1 Gabuswetan menelpon dengan nada ancaman dan memaksa saya agar memilih salah satu pasangan Calon Bupati.

Kami sekeluarga merasa ada intimidasi soal pilihan politik kami, bukankah proses pilkada harus Bebas, Jujur, Adil, dan rahasia. Tetapi kenapa Kepala SMPN 1 Gabuswetan yang menjabat Kepala Sektor IV Indramayu dinas pendidikan kabupaten Indramayu mengancam dan memaksa pilihan politik kami tersebut. Dan berdasarkan informasi dari teman-teman kami sesama guru ancaman tersebut disertai ancaman mutasi.

Bapak Anis Baswedan yang saya hormati, beserta surat terbuka ini kami sertakan bukti rekaman suara telpon antara saya dan Kepala SMPN 1 Gabuswetan, dan suara teman kami yang ikut berhubungan dengan Kepala SMPN 1 Gabuswetan tersebut.

Pak Anies Baswedan

Jika dari tulisan saya ini akan menimbulkan pro-kontra, bantu saya untuk kuat mengadapinya. Jika tulisan saya ini juga mengancam status saya sebagai guru, bantu saya juga untuk melaluinya. Terima kasih Pak Anies Baswedan, mohon maaf telah menyita waktu Bapak dengan menambah satu masalah di dunia pendidikan. Mohon maaf saya belum mampu menjadi guru yang baik.

Terima kasih Tuhan, Allah SWT, Engkau telah berikan masalah ini pada kami. Engkau sungguh Maha Pengampun, dengan masalah ini Engkau telah berikan pada kami untuk di jalan-Mu, memohon ampunan-Mu, belajar banyak, banyak belajar, dan terus belajar menghadapi hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline