Pendidikan merupakan hal penting bagi setiap negara. Sebab, pendidikan merupakan alat untuk pembangunan nasional suatu bangsa. Indeks pembangunan manusia suatu negara di lihat salah satunya berdasarkan pendidikannya yaitu banyaknya penduduk yang melek huruf.
Oleh karena itu, kemajuan pendidikan menjadi penting, karena tanpa pendidikan pembangunan nasional dan petumbuhan ekonomi mungkin tidak berkembang. Pendidikan harus terus di tingkatkan karena pendidikan juga sebagai tonggak berdirinya suatu bangsa.
Kini dunia sedang di sibukkan dengan wabah covid-19 atau orang juga mengenal dengan sebutan corona. Hampir dari sebagian negara di dunia terjangkit wabah tersebut. Salah satu negara ialah indonesia.
Yang kemudian, memaksa setiap dari kegiatan kita berhenti, baik kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, pendidikan dan lainnya. Jelas, hal ini mengganggu setiap inci dari kegiatan yang ada di indonesia.
Covid-19 bukan lah virus biasa, oleh karena itu pemerintah perlu pengawasan ketat terhadapnya. Sehingga, setiap kebijakan pencegahan dilakukan pemerintah.
Pandemi covid-19 memaksa kegiatan berhenti, salah satu kegiatan belajar yang awalnya mengajar di sekolah-sekolah. Kegiatan belajar yang awalnya berlangsung secara tatap muka kini sebagian besar dilakukan dengan belajar online.ini di lakukan sebagai upaya pemerintah umtuk menekan jumlah terdampak dan untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut.
Dengan tidak diadakannya kelas secara langsung, sudah pasti berpengaruh terhadap proses belajar dan cara belajar siswa. Selain itu, peran guru di sekolah terpaksa perlu di gantikan dengan orang tua di rumah. Guru tidak lagi mengawasi belajar peserta didik secara langsung dan membutuhkan orang tua sebagai penggantinya.
Daring merupakan salah satu cara belajar yang di pilih di tengah-tengah virus covid-19 tersebut. Daring merupakan belajar secara online melalui media-media yang di tentukan.
Di dalamnya, murid dan guru tetap bisa berdiskusi, begitupun dengan teman teman kelompoknya. Media yang di gunakan dapat belajar online atau daring pada dasarnya tidak membatasi siswa untuk belajar lebih banyak atau mengurangi materi yang seharusnya di terima siswa, sebab siswa dapat juga menggali pengetahuan atau informasi dari internet berdasarkan arahan guru melalui sumber-sumber yang memiliki kredibilitas.
Tapi apakah pembelajaran secara daring cukup efektif dan bisa menggantikan peran guru sebagai fasilitator di sekolah? Di berlakukannya belajar online atau siswa, itu tidak menjadikan pembelajaran ini lebih atau sama efektifmya dengan cara pembelajaran oleh guru di sekolah.
Ternyata peran guru tidak mampu di gantikan. Selain itu penjelasan secara tatap muka di anggap lebih dipahami oleh para murid daripada penjelasan melalui media online. Beberapa guru dan murid pun tidak paham dengan apa dan bagaimana belajar online tersebut.