Lihat ke Halaman Asli

Aditya Anggara

Belajar lewat menulis...

Detektif Paidjo, Misteri Kehadiran Yusril di Kubu Jokowi

Diperbarui: 7 November 2018   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laksamana Cheng ho, sumber : achmadtaher.blogspot.com

Ditengah derasnya isu miring yang menimpa putra/putri Boyolali saat ini, sebuah isu politik tiba-tiba muncul dan menghebohkan warganet. Ternyata mantan capres gagal, Yusril mendadak berubah haluan politik. Orang nomor satu PBB (Partai Bulan Bintang) itu kini resmi bergabung menjadi pengacara Jokowi-Mruf, melengkapi kehadiran beberapa orang yang tadinya berseberangan, untuk kemudian bergabung menjadi tim inti dari Paslon Jokowi-Mruf.

Sebenarnya Paidjo bukanlah orang yang tertarik kepada dunia politik, dunia yang penuh dengan "tepu-tepu," konspirasi, "PHP" dan perselingkuhan itu. Walaupun sering menginvestigasi perselingkuhan, tetapi perselingkuhan yang digeluti Paidjo ini adalah perselingkuhan diantara manusia berlainan jenis.

Pernah sekali Paidjo mendapat job untuk menginvestigasi perselingkuhan diantara sesama jenis. Ketika menyerahkan laporan berikut foto-foto investigasi kepada klien yang ternyata seorang petinggi militer itu, jiwa kelaki-lakian Paidjo kemudian terguncang!

Klien yang tinggi tegap itu kemudian menangis sesunggukan dipelukan Paidjo. Kumis tebal klien itu kemudian menyapu leher Paidjo, membuatnya merinding. Pistol yang terselip di bawah udel klien itu juga membuat Paidjo mati ketakutan. Sejak itu Paidjo menolak job untuk menginvestigasi perselingkuhan diantara mahluk sesama jenis...

Ini adalah job pertama Paidjo untuk investigasi dunia politik. Tugasnya adalah memberikan opini terkait hijrahnya Yusril ke kubu Jokowi. kliennya ini adalah pengusaha kacang dari Boyolali yang kemarin itu sukses mensponsori perhelatan Piala Dunia 2018 dan juga beberapa Pilkada. Pengusaha kacang ini tertarik untuk mensponsori perhelatan Pileg sekaligus Pilpres 2019, jadi mereka itu perlu referensi politik tanah air yang tepat dari orang yang tepat pula.

Kontrak dengan klien ini kemudian disetujui di The Ritz Charlton, Mega Kuningan dalam sebuah acara dinner. Kalau di Medan ada Pujakesuma (Putra Jawa kelahiran Sumatera) maka Paidjo ini adalah seorang Pujakebo (Putra Jawa kelahiran Boyolali) Awalnya Paidjo takut masuk ke hotel berbintang lima tersebut. Akan tetapi karena klien ini putra Boyolali juga, maka akhirnya Paidjo berani juga masuk. Eh ternyata pemiliknya orang Boyolali juga...

***

Siang itu Paidjo duduk termenung sambil sesekali mengunyah kacang yang berada di atas meja kerjanya. Tumpukan buku dan kliping dari berbagai harian mengenai sepak terjang Yusril selama ini sudah habis dibacanya, dan sudah diketiknya pula dalam sebuah laporan di laptopnya.

Tangan Paidjo kemudian menari-nari di atas meja untuk mencari kacang yang masih berisi diantara tumpukan kulit kacang yang berserakan. Hasilnya nihil. kacang-kacang itu ternyata sudah lupa akan kulitnya...

Paidjo kemudian menuliskan dalam preliminary report-nya. Saya mencoba untuk membandingkan sosok tokoh Yusril ini dengan kacang... Basically, Yusril ini sejak dulu adalah ahli hukum sekaligus juga orang pemerintahan. Memulai karir sebagai penulis pidato Presiden Soeharto, hingga menteri pada zaman Gus Dur, Megawati dan SBY. Ketika itu nama Yusril harum karena menjadi orang kepercayaan presiden.

Tetapi kemudian, Yusril berbalik untuk kemudian berseberangan dengan pemerintah. Beberapa kali "pak beye harus nelongso karena dikacangin" oleh Yusril. Itu karena gugatan Yusril terhadap pemerintah kemudian dimenangkan oleh MK (Mahkama Konstitusi) hal mana membuat Yusril kemudian besar kepala.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline