Lihat ke Halaman Asli

Aditya Anggara

Belajar lewat menulis...

Membenci Rindu...

Diperbarui: 12 September 2018   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunset (Sumber : Bintangnusa.com)

Ku ingin marah kepada Sang Khalik diatas sana...

Ketika itu Sang Khalik memberiku sepotong rindu. Berjalannya waktu, rindu itu pun dibuahi lalu melahirkan cemburu...

Cemburu ini sangat menyiksaku. Siang dan malam cemburu menggangguku tiada henti. Mata tak bisa terpejam dibakar api cemburu.

Berjalannya waktu, cemburu yang tak tertahankan itu kemudian melahirkan benci, benci dan benci! Adakah yang lebih benci daripada benci yang diperanakkan cemburu?

Tapi...

Ketika namamu tersebut dan senyummu terkenang, benci itu menghilang laksana kabut dipuput bayu...

Adakah yang lebih indah daripada namamu?

Adakah yang lebih indah daripada senyummu?

Senyum itulah yang membuat Sang Khalik memberiku sepotong rindu. 

Seketika aku terhanyut dalam lautan rindu yang memabukkan...

Tapi...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline