Stadion Luzhniki membiru ketika Tim ayam jantan Prancis berhasil menaklukkan Kroasia dengan skor besar 4-2. Prancis menang berkat gol bunuh diri Mario Mandzukic, gol penalti dari Antoine Griezmann, gol dari Paul Pogba dan Kylian Mbappe. Sementara dua gol balasan Kroasia dicetak oleh Ivan Perisic dan Mario Mandzukic.
Puluhan ribu penonton yang memenuhi Stadion Luzhniki menjadi saksi betapa serunya pertandingan final ini berlangsung. Kroasia tampil mengejutkan dengan langsung menekan Prancis.
Tidak tampak kecanggungan dari para pemain Kroasia. Rasa lelah setelah melewati tiga pertandingan perpanjangan waktu sebelumnya di fase knock-out juga tidak tampak di wajah para pemain Kroasia.
Statistik pertandingan jelas menunjukkan dominasi Kroasia atas Prancis. Pada babak pertama, hingga akhir pertandingan Kroasia menguasai penguasaan bola hingga 61%. Sementara Prancis yang bermain dengan mengandalkan serangan balik cepat hanya mampu menguasai 39% saja.
Namun Prancis bermain efektif sama seperti ketika berhadapan dengan Belgia pada babak semi-final kemarin itu. Melepaskan tujuh tembakan, Prancis berhasil menghasilkan empat gol. Sementara Kroasia yang melepaskan empat belas tembakan, hanya berbuah dua gol saja.
Prancis bermain dengan skema 4-2-3-1 dengan menempatkan seorang Giroud sebagai "striker palsu" untuk menarik perhatian para bek Kroasia kepadanya, dengan tujuan agar tugas Griezmann dan Mbappe menjadi lebih mudah. Di belakang Giroud, Deschamp menempatkan trio Griezmann, Matuidi dan Mbappe sebagai lini serang, sekaligus juga sebagai lini pertahanan pertama Prancis.
Untuk hal ini, trio ini menjadi tulang punggung kemenangan Prancis. Trio ini sering kali sampai turun ke bawah untuk membantu pertahanan. Akan tetapi begitu menguasai bola, berkat kecepatan dan ketrampilan individu yang mereka miliki, mereka ini langsung melakukan serangan balik cepat untuk membuahkan gol bagi Prancis.
Gelandang jangkar Prancis diisi oleh duet Kante dan Pogba. Kali ini keduanya harus jatuh-bangun untuk menghempang serangan bergelombang dari pasukan Kroasia.
Kante bahkan harus menerima kartu kuning dan kehabisan tenaga untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Lini pertahanan Prancis tetap dihuni oleh Varane, Umtiti, Pavard dan Hernandez. Kwartet ini tetap konsisten bermain baik untuk melindungi gawang Lloris dari kebobolan.
Kroasia juga menerapkan skema 4-2-3-1 dengan menempatkan penyerang oportunis, Mario Mandzukic di depan. Di belakangnya ada trio Rebic, Modric dan Perisic. Trio Kroasia ini benar-benar menjadi momok menakutkan bagi lini pertahanan Prancis.
Pengalaman ketika diserang habis-habisan oleh pasukan Belgia sebelumnya, membuat para pemain Prancis tetap percaya diri dan berusaha tetap tenang untuk meredam gempuran para pemain Kroasia.