Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Zaky Alfarisi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Retorika Dakwah dan Dakwah Retorika

Diperbarui: 28 Juni 2024   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Ahmad Zaky

Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Jakarta

Penggunaan ilmu retorika dalam dakwah digunakan supaya dakwah yang disampaikan menjadi atraktif, menarik, persuasif, dan estetik. Faktanya, dakwah memang memerlukan retorika sebagai seni berkomunikasi baik itu secara verbal maupun nonverbal. Ibarat gula dengan manisnya, dakwah dan retorika tidak bisa dipisahkan dan harus berjalan seiringan. Retorika dakwah digunakan supaya isi dari ceramah memiliki bobot, karena di dalam retorika pesan yang disampaikan harus sesuai dengan data dan riset.

Retorika dakwah digunakan supaya pesan dakwah seperti akidah, syariah, dan akhlak yang disampaikana akan dapat diterima dan dipahami oleh mad'u. Para da'i juga menggunakan retorika dakwah untuk mempraktikkan tiga jenis retorika yang dikenakan oleh Aristoteles, yaitu logos, pathos, dan ethos dalam berdakwah. Ketiga jenis retorika ini dianggap mampu memperbaiki performa da'i dan berefek positif pada respons mad'u. Segala metode dakwah yang digunakan perlu disertakan ethos, pathos, dan logos didalamnya.

Semakin berkembangnya zaman, dakwah bisa dilakukan di berbagai media dan platform-platform digital lainnya. Maka dari itu, selain harus menguasai kemampuan verbal, seorang da'i juga perlu menguasai kemampuan nonverbal. Dalam komunikasi nonverbal, seorang da'i dapat berdakwah dengan gerakan dan bahasa tubuh secara tatap maya. Retorika harus digunakan karena mempertimbangkan bahwa dakwah perlu tahapan. Dalam retorika, terdapat lima tahapan pidato yang dapat digunakan untuk berdakwah. Pertama, penemuan atau inventio. Kedua, penyusunan. Ketiga, gaya Bahasa. Keempat, memori. Kelima, penyampaian. 5 hal tersebut ialah teknik dakwah.

Dakwah retorika biasanya memiliki tujuan tertentu, seperti politik, ekonomi, dan tidak jarang juga untuk ajang gengsi. Dakwah retorika harus memiliki beberapa pertimbangan. Pertama, kita harus paham bahwa ketika berdakwah, kita mengemban amanah untuk menyampaikan sesuatu yang bermanfaat dan berlandaskan pada ayat Al-Qur'an dan hadist nabi. Kedua, dakwah adalah ibadah ghair mahdhah yang memiliki efek positif bagi manusia baik itu di dunia maupun akhirat. Siapapun yang berdakwah harus berlandaskan  niat yang benar. Dakwah adalah salah satu cara untuk menggapai ridha dan rahmat allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline