Kerapkali kita mendengar sebutan" Mother of Disease" berhubungan dengan penyakit diabetes. Sebutan ini timbul sebab diabetes akan mengawali terbentuknya bermacam kerusakan yang bersifat progresif pada tubuh pengidap diabetes, sehingga bakal timbul komplikasi penyakit lainnya seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit gagal jantung, hipertensi, stroke, gagal ginjal, penyakit liver, kebutaan, gangren kaki serta yang lain. Sehingga banyak ahli kedokteran menyangka penyakit diabetes ini nyaris mustahil untuk dipulihkan, karena adanya banyak kerusakan yang terjadi di berbagai organ tubuh.
Padahal sejatinya awal mula penyakit ini terbentuk sebab karena adanya masalah metabolisme tubuh yang tidak berjalan dengan sempurna, dimana proses metabolisme meliputi proses pencernaan nutrisi di dalam badan yang diawali dari lambung. Kegagalan proses pencernaan di lambung itu bakal berdampak pada ketidaksempurnaan proses penyerapan serta transport nutrisi makanan serta metabolisme di tingkatan sel.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus atau berlangsung lama, maka akan terjadi metabolic syndrome yang menyebabkan timbulnya bermacam penyakit degeneratif. Oleh sebab itu bagi konsep karnus, permasalahan gangguan lambung yang menahun malah bisa jadi merupakan lebih sesuai untuk disebut sebagai" Mother of disease". Sehingga jangan lagi kita menyepelehkan permasalahan gangguan lambung.
Sebab apabila kita mau metabolisme di dalam badan kita itu dapat berjalan dengan sempurna, maka langkah awal yang wajib dilakukan adalah dengan memastikan peran serta cara kerja lambungnya berfungsi baik dan normal sehingga lambung bisa mengolah berbagai makanan menjadi nutrisi sel dengan baik.
Lambung yang sehat wajib dalam keadaan asam. Asam lambung ini bakal bermanfaat untuk menunjang lambung dalam memecah serta mengolah makanan dengan sempurna, sehingga memudahkan transport nutrisi ke dalam sel. Apabila proses penyerapan serta transport nutrisi berjalan dengan baik, maka keseimbangan hormonal dalam badan pula bisa terpelihara, seperti pembuatan hormon insulin serta glukagon yang terbentuk dalam jumlah yang layak.
Hormon insulin serta glukagon dalam badan berfungsi dalam mengendalikan keseimbangan kandungan glukosa dalam darah. Oleh sebab itu jangan lagi menuduh" Asam lambung" sebagai biang dari penyakit gangguan lambung. Yang benar ialah sekresi asam lambung yang berlebihan melebihi kemampuan mukosa lambung itu memang dapat menimbulkan dinding lambung mengalami cedera atau luka ulkus.
Terdapat 2 metode buat mengatasi masalah yang disebabkan oleh ulus lambung tersebut yakni dengan cara menguatkan mukosa lambungnya itu sendiri (ataupun mengobati cedera pada dinding lambung) serta berupaya menormalkan kembali sekresi asam lambung yang terjadi berlebihan.
Memperbaiki sekresi asam lambung berlebihan tidak disarankan dengan cara menetralkan asam lambung melalui pemberian obat golongan antasid dan sejenisnya. Karena sekali lagi asam lambung jangan sampai dinetralkan, supaya organ lambung bisa bekerja normal. Kalaupun terpaksa harus menggunakan obat penetral asam lambung, maka jangan dilakukan secara jangka panjang.
Segeralah atasi masalah lambung tersebut dengan menggunakan nutrisi fungsional yang terbukti dapat mengatasi masalah di organ lambung, seperti dengan mengkonsumsi pisang raja nangka mentah yang di kukus yang bisa dikombinasikan dengan asupan makanan yang kaya protein fibril seperti kolagen dan lainnya.
Cairan asam lambung yang bersifat korosif yang terdapat dalam lambung bisa berfungsi sebagai lini pertahanan awal buat menanggulangi bermacam serbuan infeksi virus, kuman ataupun barang asing yang lain yang berupaya masuk ke dalam tubuh lewat jalan sistem pencernaan. apabila virus ataupun kuman telah bisa dimatikan di lambung, maka tidak butuh lagi memakai sistem imun buat mengatasinya.
Lambung selaku organ vital yang mengubah santapan yang kita makan jadi bermacam nutrisi yang dibutuhkan oleh sel tentu saja mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan kesehatan bermacam organ yang lain maupun kinerja bermacam sistem di dalam badan termasuk sistem imun. Sistem imun bakal bisa berperan baik apabila jumlah energi yang dibutuhkan buat melaksanakan sistem imun sudah tersedia cukup mencukupi. Energi tersebut diperoleh dari hasil metabolisme nutrisi di dalam sel.