Bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang dapat digunakan sebagai bahan penyedap rasa (bumbu) dan bahan campuran sayuran lain pada beberapa jenis makanan populer di Indonesia. Tanaman Bawang daun ini yang dimanfaatkan sebagai bahan campuran masakan adalah bagian daunnya yang berwarna hijau dan batangnya yang berwarna putih.
Budidaya tanaman bawang daun akan menghasilkan hasil yang optimal jika ditumbuhkan pada lingkungan yang optimal, yaitu lahan yang memadahi dan unsur hara yang cukup. Tanah yang sesuai untuk budidaya tanaman ini adalah tanah yang memiliki pH netral berkisar antara 6,5-7,5. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah beriklim panas, dingin, maupun lembab.
Tanaman bawang daun dapat ditanam dengan pola tanam tumpang sari dengan tanaman mawar. pola tanam tumpang sari ini saat ini mulai banyak digunakan sebagai pengoptimalisasian penggunaan lahan. Penanaman menggunakan tumpang sari perlu memilih tanamn yang tepat, yaitu tanaman yang tumbuh bersama tanaman lain memiliki agen antagonis dari pathogen atau hama dari tanaman yang satunya, sehingga dapat membuat putusnya rantai serangan penyakit maupun hama yang menyerang tanaman tertentu.
METODE BUDIDAYA
Metode ini mencakup bagaimana teknik atau cara penanaman bawang daun dan tanaman mawar. Selain itu juga penjelasan megenai perawatan yang perlu diberikan pada tanaman budidaya.
1. Cara budidaya
tahap awal adalah dengan pengolahan lahan dan pembentukan bedengan pada lahan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rumput dan menggemburkan tanah agar nantinya akar pada tanaman budidaya dapat berkembang dengan baik.
Tanaman bawang daun dapat dibudidayakan langsung menggunakan bibit, penanaman dilakukan setelah pengolahan tanah selesai. Bibit bawang daun yang telah disiapkan kemudian ditanam pada lahan lahan dengan jarak tanam 50x50 cm. Daun bawang dapat dipanen setelah 60-70 hari setelah tanam. Penanaman mawar dilakukan stek batang dengan panjang kurang lebih satu jengkal tangan dan menanamnya di polybag.
2. Perawatan
Untuk perawatan dilakukan beberapa perlakuan yaitu :
- Penyulaman: pada bibit daun bawang yang membusuk dan stek mawar yang kering, yang paling lambat 2 minggu setelah tanam.
- Penyiangan: gulma yang tumbuh pada bedengan disiangi dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dilahan dengan cara manual.
- Pembumbunan/pendangiran: dilakukan untuk melindungi warna putih dari daun bawang dengan menimbun pangkal rumpun tanaman
- Pemupukan: dilakukan pemupukan setelah 2 minggu tanam untuk menjaga kualitas tanah dan menjaga nutrisi tanaman.
- Perlindungan hama: dilakukan dengan membunuh hama seperti ulat, sedangkan pada kutu daun dengan cara memotong daun yang terserang.
Tanaman daun bawang rawan terkena penyakit busuk batang sehingga penanaman pada musim kemarau perlu dilakukan penyiraman yang cukup/tidak berlebihan untuk menjaga batang dan akar agar terhindar dari penyakit. ketika dilakukan penanaman pada musim hujan, perlu diperhatikan drainase pada lahan tempat budidaya.