Lihat ke Halaman Asli

[FAPI] Komputer Tua

Diperbarui: 6 Juli 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Oleh ; Y_ Airy

No. ; 57

Suara tawa mereka menggema ke seantero ruangan, bahkan ke setiap sudut rumah ini. Rumah yang yang tak terlalu besar tapi penuh dengan canda, tawa, juga airmata beberapa anak yang di jaili yang lainnya. Setiap malam ku tengok mereka satu persatu sebelum aku pun merebahkan diri. Setiap pagi aku harus membimbing mereka mengerjakan tugas masing-masing sebelum pergi sekolah, selepas itu akupun pergi kerja.

Setiap malam setelah anak-anak itu terlelap aku kembali masuk ke kamar yang hanya seluas dapur. Kembali duduk di depan kumputer tua yang ku beli dengan mencicil dari temanku,rutinitas di luar pekerjaanku. Ku putar otakku untuk kembali berfantasi, berimajinasi. Aku harus menyelesaikan novel ini dan segera memberikannya pada editor. Setelah novel keduaku di tolak aku harus membuat novel lain yang bisa memikat hatinya.

Tahu, novel perdanaku hanya berhasil sekali cetak, itupun hanya 2500 eksemplar saja. Karena tidak laku semua maka tak di cetak ulang dan harus di tarik. Royaltinya ku gunakan untuk menyewa rumah kontrakan ini. Ya, hanya rumah kontrakan yang sekarang di huni oleh 6 anak yatim piatu yang ku temui tak punya siapa-siapa tahun lalu.

Melalui komputer tua ini, ku gantungkan mimpiku. Memiliki rumah yang jauh kebih layak untuk mereka tinggali.

Mungkin juga, jadi mimpi mereka.

* * *

Untuk melihat karya peserta lain silahkan kunjungi akun,

Fiksiana Community

Dan silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline